In-depth

Bali United, Menggairahkan Sepak Bola dan Menginspirasi Pulau Dewata

Senin, 1 Juli 2019 15:00 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Para pendukung Bali United menyaksikan laga melawan PSIS Semarang, dari Bali United Cafe. Dari face yang berada di bawah tribun barat ini, pengunjung bisa langsung menyaksikan pertandingan. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Para pendukung Bali United menyaksikan laga melawan PSIS Semarang, dari Bali United Cafe. Dari face yang berada di bawah tribun barat ini, pengunjung bisa langsung menyaksikan pertandingan.
Membuka Pandangan Mengenai Sport Tourism

Bali selama ini dikenal dengan wisata budaya, spiritual dan keindahan alam. Keberhasilan Bali United membuka pandangan mengenai pengembangan sport tourism.

Bila dalam usia empat tahun Bali United sudah menarik wisatawan mancanegara datang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, bukan tak mungkin kedepannya wisatawan luar negeri datang ke Bali untuk menikmati sajian sport tourism.

Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali, Ketut Suardana, menilai Pemprov Bali harus mulai melirik pengembangan sport tourism.

Cara paling singkat ialah pembenahan fasilitas olahraga yang ada di Bali. Menurut pandangan Ketut, fasilitas olahraga di Bali harus berstandar internasional. Dengan begitu, Bali akan percaya diri mendatangkan atlet-atlet terbaik dunia.

Singapura sudah melakukannya. Klub-klub besar Eropa hadir dan bertanding di Singapura, yang notabene kalah gemerlap dalam hal antusias penonton dibanding Indonesia.

Kedatangan Manchester United yang akan bertanding melawan Inter Milan pada 20 Juli 2019 mendatang, sudah pasti menarik wisatawan luar negeri, yang tak lain merupakan fans setia Man United maupun Inter Milan.

"Satu klub di Inggris bernama Chelsea saja memiliki tiga puluh lapangan berkualitas. Ini baru klub, bukan provinsi atau negara. Maksud saya bukan berarti pemerintah Bali harus melakukan hal itu juga. Paling tidak kita bisa mencari kesamaan, apa yang bisa kita samakan, untuk berprestasi lebih jauh kedepannya. Baik dalam pengembangan olahraga Bali maupun sport tourism," ucap Ketut Suardana.

© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Para wisatawan luar negeri saat memberikan dukungan pada Bali United dalam laga lawan PSIS Semarang di tribun selatan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (22/6/2019). Copyright: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORTPara wisatawan luar negeri saat memberikan dukungan pada Bali United dalam laga lawan PSIS Semarang di tribun selatan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (22/6/2019).

Menambah Kekayaan Pulau Dewata

Paling tidak, untuk sekarang Bali United sudah bisa dibanggakan. Tak berlebihan jika menyebut Bali United menambah kekayaan yang dimiliki Pulau Dewata. Keberadaan Bali United menjadi salah satu alasan bagi masyarakat untuk berkunjung ke Bali.

Sekarang pun, menjadi pesepakbola menjadi salah satu impian anak-anak di Bali. Bisa dilihat lapangan-lapangan sepak bola dipenuhi aktivitas bermain sepak bola. Mereka dengan bangga mengenakan seragam Bali United. Bisa jadi, anak-anak ini suatu saat akan menggantikan Andhika Wijaya, sebagai putra asli Bali yang membela tim Serdadu Tridatu.

"Tentunya bangga dengan kemajuan-kemajuan yang dilakukan Bali United, setiap tahun prestasinya naik terus," ucap Andhika Wijaya.