Liga Indonesia

Sempat Sesak Nafas, Ini Kondisi Terakhir Pemain PSIS Semarang yang Dilanggar di Kotak Penalti

Senin, 1 Juli 2019 14:03 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Isman Fadil
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pemain PSIS Semarang memprotes wasit di Shopee Liga 1, Minggu (30/06/2019). Foto: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pemain PSIS Semarang memprotes wasit di Shopee Liga 1, Minggu (30/06/2019). Foto: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT

INDOSPORT.COM – PSIS Semarang harus menerima pil pahit usai Hari Nur Yulianto dan kolega batal mendapatkan hadiah penalti di penghujung laga saat melawan Barito Putera dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Minggu (30/06/19) sore kemarin.

Saat memasuki babak tambahan waktu, anak asuh Jafri Sastra seharusnya mendapatkan penalti usai wasit Annas Apriliandi asal Jawa Barat menunjuk titik putih. Namun keputusan tersebut dianulir setelah ia berdiskusi dengan asisten wasit Beni Andriko.

Kejadian itu terjadi saat pemain PSIS, Komarudin, yang menyisir sisi kiri pertahanan Barito Putera diganjal oleh Rony Beroperay. Pemain bernomor punggung sepuluh ini bahkan sempat salah jatuh dan mengalami perawatan. Tetapi saat ini ia mengaku kondisinya sudah membaik.

“Alhamdulillah kondisi sekarang sudah membaik meskipun kemarin setelah pelanggaran sempat sesak nafas akibat salah jatuh,” ujar Komarudin kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.com, Senin (01/07/19).

Selain bersyukur kondisinya sudah membaik, pemain asal Kabupaten Kendal ini juga menyimpan kekecewaan akibat keputusan kontroversial wasit.

“Pastinya kecewa saat dirugikan wasit seperti itu, harusnya wasit bersikap lebih tegas karena ia sudah menunjuk titik putih tetapi keputusannya diubah,” kata mantan pemain Persegres Gresik ini.

Kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi pada PSIS Semarang. Pada laga pekan ketiga Liga 1 2019, Septian David Maulana yang dilanggar Misbakus Solikin di kotak penalti Persebaya juga tidak berbuah penalti setelah wasit Moch Adung menganggap tak ada pelanggaran.