INDOSPORT.COM – Babak baru dalam karier Diego Godin telah dimulai dengan kepindahannya ke Inter Milan pada Senin (01/07/19). Tak asal pilih, bek asal Uruguay ini memutuskan berseragam Nerazzurri karena reputasi dan prestasi klub asal Milan tersebut.
“Saya memilih Inter karena ini klub besar di dunia, tim hebat dengan sejarah indah, serta memiliki ambisi untuk meraih sesuatu yang besar. Mereka juga mempunyai proyek olahraga yang ambisius dengan ingin memenangkan banyak gelar juara lagi,” ucap Godin dikutip dari Dugout International.
Godin diketahui memilih Inter sejak Januari 2019, tepatnya saat dinyatakan kontraknya tak diperpanjang Atletico Madrid. Meski sempat menerima beberapa tawaran dari klub besar lain, ia mengaku hanya ingin hengkang ke Nerazzurri.
Meski membela Atletico di kancah LaLiga Spanyol dalam sembilan musim terakhir, ia mengaku telah familiar dengan atmosfer sepak bola Italia. Menurutnya, ia sudah mengikuti Italia sejak kecil dan banyak menonton laga Serie A Italia saat masih di negara kelahirannya, Uruguay.
“Saya akan mencoba mengenali Liga Italia yang akan saya mainkan. Tapi, berusaha untuk itu, merupakan tantangan yang sangat besar. Saya memiliki hasrat yang besar dan tentu akan membuatnya jadi pengalaman yang fantastis,” ujarnya.
Pemain berusia 33 tahun ini mengatakan bahwa dirinya tak sabar mengarungi musim 2019/20. Ia ingin segera berkumpul dengan rekan setimnya yang baru. Tak hanya itu, Godin menaruh ekspektasi yang besar kepada rekan-rekannya untuk meraih sesuatu pada musim depan.
Adaptasi diyakini tidak akan menjadi masalah serius untuknya. Godin akan mendapatkan bantuan dari Matias Vecino, rekan senegaranya yang juga merupakan anggota skuat utama Inter. Nama lain seperti Miranda pun pernah merumput dengannya di Los Rojiblancos beberapa musim yang lalu.
Dengan kehadiran Godin, Inter memiliki opsi mengerikan di lini pertahanan mereka. Dengan skema tiga bek yang akan diterapkan Antonio Conte, ia bisa bertandem dengan Stefan de Vrij serta Milan Skriniar. Tak cukup di situ, mereka memiliki cadangan yang sama kuatnya dalam diri Andrea Ranocchia dan Miranda.