Liga Italia

Buffon Kembali, Juventus Resmi Dinobatkan Sebagai Klub Gagal Move On

Kamis, 4 Juli 2019 18:38 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Getty Images
Fabio Cannavaro saat menjuarai Piala Dunia 2006 bersama Timnas Italia. Copyright: © Getty Images
Fabio Cannavaro saat menjuarai Piala Dunia 2006 bersama Timnas Italia.
2. Fabio Cannavaro

Fans Juventus mungkin pernah menyebutnya sebagai pengkhianat. Usai didatangkan Juventus dari Inter Milan pada musim 2004/05 dengan 10 juta euro (160 miliar rupiah), bek flamboyan ini membantu Bianconeri merengkuh titel Serie A Italia dua musim beruntun.

Namun, skandal Calciopoli membuat gelarnya melayang dan harus rela turun ke Serie B Italia. Cannavaro tidak bisa memperlihatkan loyalitas yang ditunjukkan oleh Buffon dan beberapa kawan lainnya. Sang pemain membuat para penggemar berang dengan keputusannya.

Hengkangnya Cannavaro untuk membela Real Madrid selama tiga musim ternyata tak membuat Juventus lupa akan jasanya. Si Nyonya Tua tak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali memulangkan sang pemain pada akhir musim 2009/10. Pasalnya, Los Blancos tak mempertahankan pria kelahiran Napoli ini.

Kesempatan keduanya bermain dengan baju putih-hitam sempat memuaskan batin Juventini. Dirinya membangun lini belakang dengan apik bersama Giorgio Chiellini, Zdenek Grygera, Martin Caceres, Fabio Grosso, dan Nicola Legrottaglie. Ia juga bersua kembali dengan Buffon, kompatriotnya dalam keberhasilan menjuarai Piala Dunia 2006.

Sayangnya, musim gugur 2009 seolah menggugurkan reputasinya di depan publik Juventus. Semenjak diterpa cedera pada akhir 2009, tak ada lagi kata memukau dalam permainannya. Titik rendah Cannavaro di mata para pendukung ialah kala takluk dari Fulham dengan skor 1-4, saat dirinya diusir sang wasit akibat keteledoran sendiri.

Cannavaro seolah bukan menjadi bagian dari takdir kesuksesan Juventus. Tak diinginkan Bianconeri, ia angkat kaki ke Uni Emirat Arab untuk Al-Ahli pada musim panas 2010.

1