Liga Indonesia

Maluku, 'Tambang Emas' Timnas Indonesia dan Pabriknya Pesepakbola Dunia

Senin, 8 Juli 2019 18:15 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Eli Suhaei/INDOSPORT/Erwin Spek/Soccrates/Getty Images
Keziah Veendorp, Stefano lilipaly, dan Giovanni van Bronckhorst Copyright: © Grafis: Eli Suhaei/INDOSPORT/Erwin Spek/Soccrates/Getty Images
Keziah Veendorp, Stefano lilipaly, dan Giovanni van Bronckhorst

INDOSPORT.COM - Mengenal kepulauan Maluku, 'tambang emas' untuk skuat Timnas Indonesia di Piala Dunia serta pabriknya pesepakbola top Eropa.

Kepulauan Mauluku, khususnya di daerah Ambon memang sudah sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil bibit-bibit sepak bola berkualitas di Tanah Air.

Bahkan pada gelaran Piala Dunia pertama yang diikuti Indonesia dengan nama Hindia-Belanda, sudah diisi oleh tiga orang pemain asal Maluku bernama Izaak Pattiwael, Hans Taihitu, serta Frans G. Hu Kon.

Ketiga pemain tersebut tercatat selalu tampil dalam dua pertandingan babak penyisihan grup Piala Dunia 1938, termasuk ikut dan menjadi saksi saat Hindia-Belanda (Indonesia) dikalahkan 6-0 oleh Hongaria juga saat dikalahkan Belanda 2-6.

Tak cuman di edisi Piala Dunia 1938, darah Maluku juga masih menghisasi sejumlah gelaran sepak bola kelas Eropa bahkan sampai ke Piala Dunia tahun 2010 lalu.

Meski tak membela Indonesia, namun beberapa pemain top dunia macam Nigel de Jong hingga kapten Timnas Belanda, Giovanni van Bronckhorst tak pernah merasa sungkan dan mengungkapkan jati diri mereka yang asli Maluku.

Bahkan Giovanni van Bronckhorst sempat mengunjungi Indonesia beberapa tahun lalu, dan memiliki keinginan untuk membangun sekolah sepak bola di tanah kelahirannya tersebut.

"Akan sangat menyenangkan bisa balik ke Maluku untuk membangun sepak bola di sana," ungkapnya saat berkunjung ke Indonesia 2011 silam.

Bukan cuma di tahun 1938 ataupun di edisi Piala Dunia 2010 lalu, sampai saat ini pun masih banyak darah Jong Ambon yang bertebaran dan bekelana di berbagai kompetisi elite Eropa.

Serupa dengan Giovanni van Bronckhorst, mereka juga menyatakan rasa cinta yang amat dalam untuk Tanah Air khususnya kepulauan Maluku yang jadi kampung halamanya.

© zimbio
Giovanni van Bronchorst Copyright: zimbioGiovanni van Bronchorst

Sehingga tak sedikit dari mereka bersedia kembali pulang kepangkuan Ibu Pertiwi, dan bahu-membahu bersama putra daerah lain untuk membela Timnas Indonesia di berbagai ajang.

Salah satu yang paling eksis sampai sekarang tentu Stefano Yantje Lilipaly, pemain kelahiran Amsterdam, Belanda tersebut memiliki darah Maluku dari sang Ayah dan rela melepas paspor Belanda-nya demi memperkuat Timnas Garuda.

Rasa cintanya ke Indonesia pun bukan main-main, terlihat dari prestasi yang ia torehkan saat membela Merah-Putih, di mana pesepakbola berusia 29 tahun ini berhasil membawa Timnas meraih gelar runner-up Piala AFF tahun 2016.

Selain Lilipaly, di Belanda sendiri saat ini masih sangat banyak bakat muda bertalenta berdarah Maluku yang ingin segera bergabung dengan Timnas.

Teranyar adalah bintang Eredivisie, Keziah Veendorp yang terang-terangan siap melepas paspor Belanda miliknya demi memperkuat Indonesia.

"Saya ingin menjadi warga negara Indonesia dan membela Timnas. Tetapi saya masih harus mengurusi paspor saya terlebih dahulu. Ini akan memakan waktu, tetapi saya berharap akan segera mendapatkan paspor Indonesia," kata Keziah kepada redaksi INDOSPORT.

Selain di Eropa, dalam kompetisi Liga 1 sendiri sudah banyak pemain berlabel Timnas yang merupakan keturunan dari Ibu Kota Provinsi Maluku tersebut.

Sebut saja nama-nama macam Imran Nahumaruri, Ramdani Lestaluhu, Alfin Tuasalamony, sampai yang terbaru ada nama Rezaldi Hehanusa pernah mencatatkan caps dengan skuat Garuda.

PSSI sendiri pernah memberikan Apresiasai kepada Kepulauan Maluku sebagai gudangnya pesepakbola Tanah Air, di mana Negeri Tulehu telah dicap sebagai Kampung Sepak Bola pada 14 Februari 2012 oleh PSSI Serta Kemenpora RI.

Dengan memaksimalkan potensi para bintang yang lahir ataupun memiliki darah Maluku tersebut, bukan tak mungkin Timnas Indonesia bisa melahirkan skuat menakutkan dan mimpi tampil di Piala Dunia bukan hanya wacana semata. 

1