Liga Indonesia

Mengenang Final Piala Indonesia 2005, Saat Arema Malang Kubur Mimpi Persija Jakarta di GBK

Rabu, 17 Juli 2019 19:09 WIB
Editor: Coro Mountana
© Vamosarema.com
Final Piala Indonesia 2005 antara Persija dan Arema. Copyright: © Vamosarema.com
Final Piala Indonesia 2005 antara Persija dan Arema.

INDOSPORT.COM – Di tengah gemuruh Jakmania menyambut partai final Piala Indonesia 2005 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) antara Persija Jakarta vs Arema Malang, tersimpan akhir cerita yang memilukan bagi tim tuan rumah.

Piala Indonesia 2005 merupakan sebuah inovasi dan terobosan tersendiri karena menjadi yang pertama kali ada kompetisi lain diselenggarakan selain Liga Indonesia.

Piala Indonesia 2005 saat itu dinilai unik karena menjadi kompetisi yang menggabungkan seluruh tim Indonesia meski beda kasta.

Tak peduli meski berasal dari kasta yang berbeda, seluruh tim Indonesia tetap saling bunuh demi terus melaju di ajang Piala Indonesia sejauh mungkin. Hingga pada akhirnya terseleksilah dua tim yang berhak tampil di final yaitu Persija Jakarta dan Arema Malang.

Bertanding di Stadion Gelora Bung Karno, tentu menjadi sebuah keuntungan bagi Persija Jakarta karena merasa bermain di kandang sendiri. Disaksikan sekitar 55.000 penonton, Persija Jakarta pun bertanding dengan Arema Malang dengan dipimpin wasit Jajat Sudrajat.

Dari daftar susunan pemain, tampak kedua tim sama-sama mengalami masalah dengan tidak bisa menurunkan kiper utamanya.

Persija mau tidak mau menurunkan Mukti Ali Raja karena Hendro Kartiko absen, sedangkan absennya Kurnia Sandi membuat Silas Ohe tampil mengawal gawang Arema Malang. Tak disangka menurunkan kiper kedua di partai final langsung terasa dampaknya di awal laga.

Silas Ohe yang mungkin tampil dengan suasana hati tegang sehingga membuat kesalahan di menit ke-12 yang membuat Fatheca sukses mencetak gol pertama bagi Persija.

Hanya berselang 8 menit, gantian giliran Mukti Ali Raja yang melakukan blunder sehingga Arema sukses menyamakan melalui Franco Hitta. Babak Pertama pun berakhir dengan skor 1-1

Drama sesungguhnya baru terjadi di babak kedua di mana aktor dari lakon pertunjukan itu adalah Firman Utina. Berawal dari solo run yang mengandalkan kecepatan, Firman Utina mengobrak-abrik pertahanan Persija hingga akhirnya membawa Arema berbalik unggul.

Persija sempat menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti Roger Batoum tapi Firman Utina kembali membawa Arema unggul 3-2. Persija Jakarta akhirnya bisa bernafas lega setelah Kurniawan Dwi Yulianto mencetak gol sehingga membawa laga berlanjut ke extra time.

© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Caption Copyright: Ratno Prasetyo/INDOSPORTFirman Utina.

Di babak tambahan waktu, Firman Utina kembali menjadi momok bagi pertahanan Persija setelah tembakan kerasnya gagal dihalau oleh Mukti Ali Raja. Hingga pertandingan berakhir skor tetap 4-3 bagi Arema Malang yang sukses menggondol trofi Piala Indonesia pertama.

Kesuksesan Arema Malang pada saat itu tak hanya mengubur mimpi Persija juara di GBK, tapi juga seakan membuka dan menambah luka. Pasalnya sebelumnya, Persija juga kalah di GBK oleh Persipura Jayapura dalam final Liga Indonesia 2005.

Berikut susunan pemain dalam laga Persija Jakarta vs Arema Malang di Final Piala Indonesia 2005

Persija Jakarta: Mukti Ali Raja; Hamka Hamzah, Charis Yulianto, Aris Indarto, Ortizan Salosa, Deca Dos Santos, Cabanas, Ismed Sofyan, Francis Wawengkang, Roger Batoum, Fatecha.

Pelatih: Arcan Iurie

Arema Malang: Silas Ohe, Claudio Jesus, Warsidi, Sunar, I Putu Gede, Erol Iba, Firman Utina, Joao Carlos, Alex Pulalo, Franco Hitta, Emalue Serge.

Pelatih: Benny Dollo