Liga Indonesia

Mengenang Final Piala Indonesia 2006: Back-to-Back Arema Malang, Emaleu Serge Gemilang

Kamis, 18 Juli 2019 14:48 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Lanjar Wiratri
© Wearemania
Emaleu Serge, mantan bomber Arema Malang Copyright: © Wearemania
Emaleu Serge, mantan bomber Arema Malang

INDOSPORT.COM – Arema Malang menahbiskan diri sebagai raja Copa Indonesia (sekarang Kratingdaeng Piala Indonesia) setelah meraih back-to-back juara pada 2005 dan 2006.

Singo Edan, julukan Arema Malang, melenggang ke final setelah menumbangkan PSMS Medan dengan agregat skor 5-3. Sementara itu, Persipura Jayapura menyingkirkan Persija Jakarta dengan agregat 3-1.

Persipura mencari pelampiasan setelah gagal mempertahankan juara Liga Indonesia 2005, sementara Arema tidak ingin kalah di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo yang notabene masih dekat dengan Malang.

Aremania berbondong-bondong menggeruduk stadion meski hanya tersedia kuota 10.000 lembar tiket di tribun ekonomi. Final yang berlangsung 16 September 2006 itu sudah seperti laga kandang bagi Arema Malang.

Laga final dimainkan malam hari karena sebelumnya berlangsung perebutan juara ketiga antara Persija Jakarta vs PSMS Medan yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Macan Kemayoran.

Aremania sudah tidak sabar melihat ketajaman Emalue Serge yang telah mengemas 9 gol. Bomber asal Kamerun itu berpeluang meraih gelar sepatu emas pada Piala Indonesia 2006.

Di kubu Arema, Franco Hita terpaksa absen sehingga pelatih Benny Dollo memainkan Marten Tao. Kondisi pincang di lini depan juga dialami Persipura tatkala Boaz Solossa tak dapat turun karena akumulasi kartu kuning.

© Instazu
Franco Hita legenda Arema FC Copyright: InstazuFranco Hita legenda Arema FC

Kehilangan Franco Hita membuat lini depan Arema tumpul di babak pertama. Persipura turut mengalami nasib buruk sebab Christian Carrasco harus keluar lebih awal karena mengalami cedera.

Arema akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-51. Berawal dari handball bek Persipura, Maully Lessi, di kotak terlarang, penalti Aris Budi Prasetya membuat Arema unggul 1-0.

Beberapa menit berselang, tepatnya pada menit ke-58, pemain tengah Anthony Jumma Balla menggandakan keunggulan Arema menjadi 2-0.

Pemain asal Kamerun itu melakukan sedikit gerakan akrobatik dan menyontek bola ke gawang Persipura yang dikawal Jendri Pitoy. Jack Komboy, Ricardo Salampessy, dan Victor Igbonefo kala itu hanya sanggup menyaksikan gol kedua Arema.

Detik-detik perayaan juara Arema akhirnya pecah setelah wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit panjang. Arema Malang berhasil meraih back-to-back juara Piala Indonesia 2005 dan 2006.

Arema berhak membawa pulang hadiah senilai Rp1,5 miliar dan subsidi Rp500 juta untuk mengikuti Liga Champions Asia 2007. Aris Budi Prasetya mengikuti jejak Firman Utina musim lalu dengan menyabet penghargaan pemain terbaik.

Walau tak mencetak gol di final, Emaleu Serge tetap menggondol gelar top skor. Perayaan juara Arema semakin lengkap dengan terpilihnya Aremania sebagai suporter terbaik. Malam itu, Stadion Gelora Delta dipenuhi warna biru.

Susunan Pemain Arema Malang vs Persipura Jayapura di Final Piala Indonesia 2006

Arema Malang (3-5-2): Achmad Kurniawan; Leo Soputan, Sutaji, Andela Atangana Guy De Marie; Alexander Pulalo, Anthony Jomah Ballah, Aries Budi Prasetyo, Erol F X Iba, I Putu Gede; Marthen Tao, Serge Emaleu Ngomgue

Persipura Jayapura (3-5-2): Jendry Pitoy; Victor Igbonefo, Jack Komboy, Ricardo Salampessy; Christian Worabay, David Darocha, Eduard Ivakdalam, M Maully Lessy, Nsangue Raymond; Korinus Fingkreuw, Cristian Carrasco