INDOSPORT - Pelatih Blitar United, Liestiadi sedikit kecewa atas kepemimpinan wasit saat timnya kalah 1-3 atas tuan rumah PSMS Medan dalam lanjutan Liga 2 Indonesia 2019 wilayah Barat, Jumat (19/7/19) sore kemarin.
Liestiadi kecewa karena gol kedua PSMS lewat titik penalti seharusnya tidak terjadi. Menurutnya pelanggaran yang dilakukan pemainnya tidak layak menjadi penalty untuk tim tuan rumah.
"Kalau pandangan saya itu bukan pinalti, itu adalah in-direct free kick. Karenakan pemain saya angkat kaki tinggi untuk mengambil bola dan seharusnya itu tendangan tidak langsung (tendangan bebas dalam kotak penalti)," keluh Liestiadi.
"Karena tendangan tidak langsung seharusnya itu tidak pinalti. Makanya itu jadi pertanyaan kita," tambahnya.
Meski mempertanyakan keputusan sang pengadil lapangan, namun Liestiadi enggan menyalahkan wasit atas kekalahan Blitar Bandung United tersebut.
"Tapi bukan karena kami kalah maka menyalahkan hal itu. Memang terus terang PSMS (main) lebih bagus dari kami," terang Liestiadi.
"Apalagi PSMS bermain di kandang dengan atmosfer yang menguntungkan bagi mereka dan wajar mereka bermain dengan ciri khas mereka, rap-rap," ujarnya.
"Tapi seharusnya wasit bisa bersikap lebih objektif seharusnya. Namun sekali lagi kami tidak akan mengkambing hitamkan wasit atas kekalahan ini," akui Liestiadi.
Sekedar informasi, saat ini Blitar Bandung United berada diurutan ke-9 di klasemen sementara Liga 2 Indonesia 2019 dengan torehan 4 poin dari 5 pertandingan, sedangkan PSMS Medan diurutan kedua dengan meraih 13 poin dari 6 laga.