Liga Indonesia

Ingin Balas Dendam ke Persija, Pelatih PSM Makassar Sentil Kinerja Wasit

Selasa, 23 Juli 2019 07:51 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Lanjar Wiratri
© Official PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic. Copyright: © Official PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic.

INDOSPORT.COM - PSM Makassar mengalami tekanan untuk menjuarai Kratingdaeng Piala Indonesia setelah takluk pada leg pertama atas Persija Jakarta dengan skor 0-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/07/19). Ingin 'membalas dendam' kekalahan di leg kedua, pelatih PSM Makassar pun ikut menyoroti keputusan wasit.

Tertinggal agregat 0-1, membuat Willjan Pluim dkk wajib menang dengan keunggulan dua gol atas Persija. Leg kedua sendiri akan digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (28/07/19) mendatang.

Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, sendiri mempunyai harapan untuk leg kedua nanti. Uniknya harapan tersebut ditujukan kepada Persija Jakarta dan juga wasit yang akan memimpin laga leg kedua nanti.

"Saya berharap Persija melakukan penerbangan yang baik ke Makassar karena kami sudah tidak sabar untuk memainkan leg kedua di Makassar," ungkap Darije, Minggu (21/7/19).

Terkhusus wasit, pelatih sepakbola 49 tahun menginginkan agar sang siapa pun yang menjadi pengadil lapangan nanti bisa lebih jelih memimpin laga dan juga membuat keputusan jika ada insiden yang bisa menimbulkan kericuhan.

Salah satu yang disoroti eks Jong PSV ini adalah sikap tegas wasit untuk melanjutkan laga atau tidak jika ada pemain yang terbaring di atas lapangan.

"Banyak pemain yang berpura-pura terbaring di atas lapangan selama laga, itulah FIFA memperbaiki aturan untuk memberikan keleluasaan kepada wasit untuk menghentikan laga atau tidak," terang Darije.

Darije beranggapan seperti itu sebab pada leg pertama lalu, terjadi insiden keributan antara dirinya dengan asisten pelatih Persija Jakarta, Eduardo Perez, setelah wasit Dwi Purba Adi Wicaksana tetap melanjutkan laga ketika Bruno Matos tergeletak.

Selain itu, pada insiden M Arfan yang tertahan memasuki lapangan ketika hendak menggantikan M Rahmat pada menit 87 sebelum sepak pojok Persija Jakarta berbuah gol.