Liga Indonesia

Mirip Final Copa Libertadores 2018, PSM vs Persija Digelar di Tempat Netral?

Minggu, 28 Juli 2019 15:59 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Menyusul pengunduran laga final leg kedua, PSM Makassar vs Persija Jakarta bisa jadi diselenggarakan di tempat netral. Copyright: © INDOSPORT
Menyusul pengunduran laga final leg kedua, PSM Makassar vs Persija Jakarta bisa jadi diselenggarakan di tempat netral.

INDOSPORT.COM – Pembatalan laga final leg kedua Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19 yang mempertemukan PSM Makassar dan Persija Jakarta pada Minggu (28/7/19) di Stadion Andi Mattalata, Makassar, hampir serupa dengan kisruh di partai puncak Copa Libertadores 2018.

Kala itu, partai final Liga Champions-nya Amerika Latin itu mempertemukan dua rival abadi, River Plate dan Boca Juniors. Laga leg pertama yang diadakan di kandang Boca, Estadio Alberto Armando, berlangsung dengan kondusif dengan hasil imbang 1-1.

Namun, laga kedua yang dimainkan di kandang River pada 24 November 2018 harus ditunda. Saat sedang menuju ke Estadio Monumental Antonio Vespucio Liberti, bus tim Boca Juniors dilempari batu dan proyektil oleh oknum suporter. Hal ini membuat beberapa penggawa Boca mengalami cedera.

Laga tersebut diputuskan mundur ke hari berikutnya (25/11/18). Namun, pihak Boca kembali protes karena mereka tidak bisa tampil dengan kondisi yang sama seperti River.

Setelah sempat diundur kembali pada 27 November 2018, CONMEBOL selaku induk federasi sepak bola Amerika Latin enggan memainkan laga tersebut di markas River. Laga pamungkas itu akhirnya dipindah ke Santiago Bernabeu, Spanyol, pada 9 Desember 2018. River sendiri keluar sebagai juara setelah menang 3-1 di markas Real Madrid tersebut.

Sementara itu, sehari sebelum laga PSM Makassar melawan Persija, bus tim Macan Kemayoran juga dilempari batu oleh oknum suporter. Insiden tersebut melukai seorang ofisial di bagian kepala. Beruntung, tidak ada pemain yang cedera dalam kejadian memalukan tersebut.

Ferry Paulus selaku CEO Persija Jakarta sempat memberikan pernyataan bahwa para pemain merasa terganggu secara psikologis. Dengan mengkhawatirkan keamanan, Marko Simic dkk. diyakini tak nyaman untuk menghadapi partai krusial seperti ini.

Menanggapi hal tersebut, CEO PSM yakni Munafri Arifuddin sempat turun tangan. Ia bersedia memberikan jaminan keamanan kepada skuat Persija. Namun, upaya tersebut tampaknya tak menghalangi keputusan PSSI untuk membatalkan laga sarat gengsi ini.

Dengan kesamaan situasi dua laga di atas, bukan tak mungkin PSSI akan menggelar laga PSM melawan Persija di tempat netral. Terlebih, Ratu Tisha Destria selaku Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI beralasan bahwa penundaan laga ini murni berdasarkan alasan keamanan dan kenyamanan.