INDOSPORT.COM - Muhammad Jaenal Ichwan menuturkan bahwa menjadi Ketua Panpel pertandingan ternyata lebih sulit, apalagi bila dibandingkan saat menjalani kariernya dulu sebagai pemain maupun pelatih.
Tiga peran dalam dunia sepak bola itu memang punya kesamaan. Yaitu, kerjanya sama-sama mengorganisasi sejumlah orang dalam satu grup untuk membawa misi tertentu.
"Kalau masih pemain, mengorganisasi sesama teman di tim. Kalau pelatih, juga mengorganisasi pemainnya," bilang Jaenal Ichwan kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT pasca laga Persewar Waropen vs PSBS Biak (19/07/19) lalu.
"Sedangkan menjadi Ketua Panpel, harus bisa memastikan tim untuk menjamin kelancaran pertandingan. Meminimalkan hal-hal apa pun yang berpotensi mengganggu pertandingan," sambung figur berusia 42 tahun itu.
Kepuasan atas kinerja pun juga berbeda. Jika pemain akan puas jika mencetak gol atau pelatih akan lega jika tim asuhannya menang, maka menjadi Ketua Panpel berbeda.
"Kepuasan saya adalah jika pertandingan yang saya pimpin bisa berjalan dengan lancar. Tidak ada gangguan sama sekali, itu sudah sangat memuaskan," beber striker legendaris Petrokimia putra Gresik, Arema Malang dan Persija Jakarta tersebut.
Kini, dia menjadi Ketua Panpel untuk Persewar Waropen di kompetisi Liga 2 2019 Wilaya Timur di Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan.