Liga Indonesia

Terpancing, Teco Angkat Bicara Soal Predikat Kolektor Kartu Bali United

Sabtu, 3 Agustus 2019 12:35 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Novik Lukman/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, dalam konferensi pers. Copyright: © Novik Lukman/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, dalam konferensi pers.

INDOSPORT.COM - Bali United termasuk tim yang rajin mengoleksi kartu dari wasit sepanjang Shopee Liga 1 2019. Setelah pekan kelima, hampir setiap pertandingan mereka harus kehilangan pilar akibat permasalahan akumulasi kartu kuning dan kartu merah.

Ahmad Agung Setiabudi menjadi anggota terbaru usai diganjar kartu merah langsung saat Bali United menang atas PSM Makassar, Kamis (1/8/19). Kartu merah ini menjadi yang kedua sebelum ini Willian Pacheco juga kena kartu merah sewaktu melawan Barito Putera.

Bali United juga baru saja dijatuhi sanksi cukup berat berupa denda sebesar Rp50 Juta oleh komisi disiplin (Komdis) PSSI. Penyebabnya tidak lain karena menerima lima kartu kuning dalam kemenangan 2-0 atas Persib Bandung, 26 Juli lalu.

Pelatih Stefano Cugurra menilai predikat kolektor kartu bukanlah hal yang menguntungkan bagi Bali United. Bila terlalu sering, bisa-bisa mereka kehilangan banyak pemain dalam satu pertandingan.

"Bila terkena akumulasi, yang pertama rugi adalah pemain. Dia tidak bisa membantu tim. Waktu tim tidak terlalu lengkap, klub juga tidak terlalu kuat, tapi begitulah situasi dalam sepak bola," ucap Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra, Jumat (2/8/19).

Sejauh ini, Paulo Sergio dan Willian Pacheco menjadi pemain Bali United yang paling sering absen. Gelandang asal Portugal ini sudah dua kali menepi dan kini mengoleksi lima kartu kuning dari sembilan pertandingan.

Paulo Sergio terpaksa absen dalam dua laga penting Bali United, yakni melawan Perseru Badak Lampung FC dan PSM Makassar, sementara Willian Pacheco mengoleksi mengoleksi tiga kartu kuning dan satu kartu merah. Dia sudah absen dalam tiga pertandingan.