Liga Indonesia

Kisah Suporter PSM Pengumpul 100 Karung Semen Demi Tiket Final Kratingdaeng Piala Indonesia

Minggu, 4 Agustus 2019 19:49 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
Pak Syahdan berada di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (3/8/19), setelah menerima tiket VIP Utama Final Kratingdaeng Piala Indonesia. Copyright: © Adriyan Adirizky/INDOSPORT
Pak Syahdan berada di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (3/8/19), setelah menerima tiket VIP Utama Final Kratingdaeng Piala Indonesia.

INDOSPORT.COM - Menjadi seorang suporter sebuah klub sepak bola bukanlah hal yang mudah, tentu akan banyak pengorbanan yang dilakukan untuk menyaksikan klub kesayangan dimanapun berlaga. Jarak, waktu, dan finansial pun akan dikorbankan.

Salah satunya adalah Pak Syahdan, suporter setia PSM Makassar yang harus menempuh jarak kurang lebih 170 KM dari Kabupaten Bone menuju Kota Makassar untuk menyaksikan klub kesayangannya melawan Persija Jakarta pada leg kedua Final Kratingdaeng Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Minggu (28/07/19) lalu.

Pria yang juga merupakan anggota kelompok suporter Laskar Ayam Jantan (LAJ) zona Bone ini sangat ingin melihat Willjan Pluim dkk mengangkat trofi Kratingdaeng Piala Indonesia sehingga nekat menuju ke Makassar meski terkendala urusan finansial. Ya, pria 29 tahun saat ini belum memiliki perkejaan tetap.

Rupanya, pria kelahiran 27 November 1990 nekat menyaksikan final tersebut setelah mendapat informasi bahwa Semen Bosowa selaku sponsor utama Juku Eja mengadakan program penukaran 100 kantong Semen Bosowa bekas menjadi tiket VIP Utara/Selatan maupun 35 kantong untuk tiket tribun terbuka.

"Awalnya saya mendapat informasi di sosmed, langsung saja saya keliling di Bone untuk turun mencari kantong semen bekas. Dalam satu hari saya biasa dapat 5-7 kantong karena biasanya pekerja bangunan merobek kantongnya sampai setengah jadi tidak utuh," ungkap Pak Syahdan kepada INDOSPORT ketika ditemui di Mabes LAJ zona Bone di Jalan Rudal 4, BTN Kodam 2, Makassar, Jum'at (2/8/19).

© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
Pak Syahdan, suporter PSM Makassar dari Bone pengumpul 100 lembar kantong semen bekas untuk tiket Final Kratingdaeng Piala Indonesia. Copyright: Adriyan Adirizky/INDOSPORTPak Syahdan, suporter PSM Makassar dari Bone pengumpul 100 lembar kantong semen bekas untuk tiket Final Kratingdaeng Piala Indonesia.

Selama proses pencariannya, Pak Syahdan menyebut dirinya justru banyak mendapat kantong semen bekas di sebuah tumpukan sampah yang sedang dibakar.

"Kalau bangunan yang masih dikerja saya dapat 1-2 kantong saja, justru paling banyak itu di sebuah tumpukan sampah yang sedang dibakar."

"Ketika saya lihat ada kantong semen di atasnya saya fikir di bagian bawah pasti juga ada, jadi saya gali meski tangan ini kepanasan dan alhamdulillah ternyata memang banyak," kenang Pak Syahdan.

Perjuangan Pak Syahdan mengumpulkan 100 lembar kantong semen bekas selama 10 hari tidak berakhir sampai disitu. Saat tiba di Stadion Andi Mattalatta, harapan untuk mendapatkan tiket VIP Utara/Selatan harus sirna setelah ia datang terlambat saat proses penukaran berlangsung.

"Saya sampai di stadion sekitar pukul 13.30 WITA, saya tidak merasa malu memanggul kantong semen meski banyak orang yang melihat, justru sangat bersemangat. Intinya semua ini untuk menonton PSM."

"Tapi saat tiba di loket penukaran rupanya tiket VIP habis dan hanya tribun terbuka yang masih ada, sebenarnya sedikit kecewa tapi yang jelasnya saya bisa dapat tiket dan menonton PSM bermain," cerita Pak Syahdan.

Kisah perjuangan Pak Syahdan untuk menyakiskan laga PSM Makassar vs Persija Jakarta mencapai antiklimaks saat mengantri di pintu masuk tribun terbuka utara.

Perjuangannya sia-sia sebab leg kedua Final Kratingdaeng Piala Indonesia ditunda oleh PSSI dengan alasan keamanan yang kurang kondusif.

© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
Pak Syahdan bersama suporter LAJ Zona Bone saat ditemui di Mabes LAJ Zona Bone di Jalan Rudal 4, BTN Kodam 2, Makassar, Jumat (2/8/19). Copyright: Adriyan Adirizky/INDOSPORTPak Syahdan bersama suporter LAJ Zona Bone saat ditemui di Mabes LAJ Zona Bone di Jalan Rudal 4, BTN Kodam 2, Makassar, Jumat (02/08/19).

"Polisi yang menjaga pintu masuk bilang untuk berhenti saja mengantri karena laga ditunda, tapi saya tidak percaya dan tetap ingin masuk ke stadion bersama teman-teman LAJ zona Bone."

"Barulah saya percaya saat di dalam stadion mendengar informasi dari Pak Appi dari tengah lapangan, saat itu juga saya sangat kecewa sampai tidak bisa tidur."

"Teman-teman juga kecewa, biasanya kalau PSM main mau kalah atau menang tetap kami semangat tapi kemarin kami semua hanya bisa diam saja."

"Padahal teman-teman dari Bone ada yang mengutang di koperasi karena belum menerima gaji, ada juga yang bahkan jual barang-barangnya demi ke Makassar menonton PSM di final," kenang Pak Syahdan lagi dengan suara bergetar.

Namun, dimana ada usaha disitu ada jalan. Beberapa jam pasca laga ditunda, banyak beredar foto Pak Syahdan memanggul kantong semen di area stadion yang diunggah oleh akun meme maupun suporter PSM Makassar. Bantuan pun mengalir deras, salah satunya dari Melinda Aksa (Istri CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin).

"Ibu Melinda menghubungi di akun insagram LAJ Bone karena saya sendiri tidak punya akun instagram, beliau bilang akan akan memberikan saya tiket VIP Utama."

"Saya sangat senang setelah diberitahu teman-teman, begitu ada informasi dari grup whatsapp (LAJ zona Bone) semua teman-teman memberi ucapan. Saya hanya bisa bersyukur dan mendoakan PSM juara," ucap Pak Syahdan.

Terakhir, pria yang sempat bekerja sebagai sales ini hanya bisa berharap laga nanti tidak sampai ditunda lagi. Ia pun optimistis PSM Makassar bisa mengalahkan Persija Jakarta dengan selisih dua gol sehingga bisa mengangkat trofi Kratingdaeng Piala Indonesia.