Liga Indonesia

Sering Didenda, Persib Bandung Minta Bantuan KPK Selidiki Komdis PSSI

Senin, 5 Agustus 2019 23:09 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Isman Fadil
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Umuh Muchtar, Manajer Persib Bandung Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Umuh Muchtar, Manajer Persib Bandung

INDOSPORT.COM - Liga 1 2019 baru berjalan hingga pekan ke-12, Persib Bandung sudah harus kehilangan Rp435 juta hanya untuk membayar denda kepada Komdis (Komisi Disiplin) PSSI.

Penyebab Persib mendapatkan denda dari Komdis PSSI juga beragam. Mulai dari ulah oknum suporter, kelalaian panpel, dan juga permainan keras dari pemain Si Maung Bandung.

Karena uang yang dikeluarkan sudah cukup banyak, manajer Persib, Umuh Muchtar meminta adanya transparansi dari dana yang telah dibayarkan ke Komdis PSSI tersebut.

Dikutip dari laman berita olahraga Simamaung, Umuh menyatakan bahwa hingga saat ini aliran dana dari pembayaran denda klub- klub Indonesia tidak diketahui muaranya.

Untuk itu, Umuh meminta bantuan dari pihak berwenang untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap dana yang masuk ke Komdis PSSI tersebut.

"Saya polisi dan KPK turun tangan, jangan sampai tidak turun, pemerintah harus ikut turun supaya masalah ini jelas,” kata Umuh.

Umuh sebenarnya mendukung sistem denda yang diterapkan oleh Komdis PSSI, apalagi jika uang tersebut digunakan untuk pengembangan sepak bola Indonesia. 

"Kalau uang denda ini digunakan untuk negara, buat mengurus PSSI dan sepak bola Indonesia, Alhamdulillah, tapi kalau uang denda itu untuk main-main, Allah Maha Tahu. KPK dan kepolisian harusnya turun untuk mengusut kemana dan bagaimana perputaran uang denda itu.” pungkas Umuh.

Lebih lanjut, Umuh Muchtar meminta pihak berwenang untuk mengusut aliran dana denda bukan hanya dari Persib Bandung saja, tapi semua klub yang terdaftar di PSSI. Pasalnya semua klub yang menerima sanksi sudah mengeluarkan banyak uang untuk membayar denda yang ditentukan oleh Komdis PSSI.