In-depth

Mudah Jebol dan Jarang Clean Sheet, Arema FC Rindukan Sosok Kurnia Meiga di Bawah Mistar

Kamis, 8 Agustus 2019 15:52 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT/Ian Setiawan
Kurnia Meiga dan Utam Rusdiana menjadi dua kiper tersisa selepas wafatnya AK Copyright: © INDOSPORT/Ian Setiawan
Kurnia Meiga dan Utam Rusdiana menjadi dua kiper tersisa selepas wafatnya AK

INDOSPORT.COM - Bicara soal nama mantan kiper Arema FC, Kurnia Meiga Hermansyah, bulu kuduk pecinta sepak bola Indonesia pasti akan merinding.

Terlepas dari kondisi kesehatan Kurnia Meiga kini, kehebatan kiper kelahiran Jakarta, 7 Mei 1990 ini telah terbukti di level klub dan timnas Indonesia.

DNA penjaga gawang telah mengalir dalam diri Kurnia Meiga dari sang kakak, (alm) Achmad Kurniawan. Di usia jelang 20 tahun, ia telah menggantikan sang kakak sebagai kiper utama Arema.

Singo Edan kala itu dibawa juara Liga Super Indonesia 2009/10. Kurnia Meiga bahkan sukses membawa pulang penghargaan pemain terbaik, sebagai penjaga gawang!

Sejak saat itu, Kurnia Meiga dan Arema tidak dapat dipisahkan, bagai sayur tanpa garam. Sayur tak akan sedap tanpa garam, Arema tak nyaman di bawah mistar tanpa kehadiran sosok Kurnia Meiga.

Sejak setelah musim 2017 sampai saat ini, Kurnia Meiga tak pernah lagi terlihat aksinya. Tidak ada yang tahu alasannya, semua seolah telah menjaga rahasia umum kalau Kurnia Meiga hanya sakit.

Arema mulai mencari pewaris sarung tangan Kurnia Meiga, mulai dari Utam Rusdiana yang lama mengisi posisi ketiga sampai Kurniawan Kartika Ajie diharapkan datang sebagai masa depan.

Akan tetapi, realitas bersabda jika Arema memang merindukan sosok Kurnia Meiga. Tidak ada yang sekokoh ia dalam menghadang, setinggi ia dalam terbang, dan segalak ia jika gawang Singo Edan tengah terancam.

Gawang Rapuh Arema

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kiper Arema FC Kurniawan Kartika Ajie. Ian Setiawan/INDOSPORT Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTKiper Arema FC Kurniawan Kartika Ajie. Ian Setiawan/INDOSPORT

Arema FC tidak bisa menutupi kenyataan rapuhnya gawang mereka. Hal itu berkaca pada catatan clean sheet Arema FC dari tahun ke tahun.

Singkat kata, semakin parah. Setiap musim, Arema FC sangat sulit mencatatkan kemenangan clean sheet, jala mudah goyang melihat tarian pemain lawan.

Sejak ditinggal Kurnia Meiga, Arema FC sulit mendapatkan clean sheet. Pada tahun 2017 ketika masih dibela Kurnia Meiga, Arema FC mencatatkan clean sheet terbanyak dalam tiga musim terakhir.

Arema FC berhasil mendapatkan 8 clean sheets pada musim 2017, 7 di antaranya dikemas oleh Kurnia Meiga, sisanya diraih Dwi Kuswanto.

Musim berikutnya, Kurnia Meiga terpaksa mundur. Arema FC gelagapan mencari penggantinya. Kiper asing bahkan didatangkan, namun justru gagal total.

Arema FC tercatat hanya mampu meraih 2 clean sheets sepanjang musim 2018. Joko Ribowo merupakan nama di balik catatan 2 clean sheets tersebut.

Arema FC terus berbenah di sektor penjaga gawang untuk menyambut Liga 1 2019. Namun kenyataannya, Arema FC masihlah rindu Kurnia Meiga.

Belum ada tanda-tanda Arema FC akan move on. Singo Edan baru mencatatkan sekali clean sheet dari 12 pertandingan di Liga 1 2019 atas nama Utam Rusdiana.

Mencari Pengganti Kurnia Meiga

© Istimewa.
Kiper Arema FC, Kurnia Meiga. Copyright: Istimewa.Mantan kiper Arema FC, Kurnia Meiga.

Tidak ada salahnya bagi Arema FC untuk terus mencari penggati Kurnia Meiga. Mengharapkannya kembali memang sulit melihat situasi terkini Kurnia Meiga.

Urusan kiper tak bisa dianggap remeh. Karena blunder kiper, Arema FC menelan kekalahan pertama di kandang pada ajang Liga 1 2019.

Pertahanan memang bukan sepenuhnya tanggung jawab kiper sebab urusan bertahan adalah tugas bersama dari bek, gelandang, sampai pemain depan saat fase transisi bertahan yang dimulai sejak kehilangan bola.

Jadi, merindukan Kurnia Meiga bagi Arema adalah soal terus memperbaiki pertahanan dan terus meraih kemenangan. Hanya dengan itu, Arema dapat terus mengobati rindu sosok Kurnia Meiga di bawah mistar.