Liga Indonesia

Nostalgia Ilham Jaya Kusuma, Soal Duet Maut di Timnas Hingga Ciptakan Bomber Kuat di Persita

Minggu, 11 Agustus 2019 14:57 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Jika menyebut nama Ilham Jaya Kusuma, tentu saja penggemar sepak bola nasional tak asing lagi. Mantan pemain itu pernah menjadi andalan Timnas Indonesia di era 2000-an.

Sosoknya tidaklah tinggi seperti striker pada umumnya, tapi soal urusan menjebol gawang lawan, kemampuan Ilham tak perlu diragukan. Kecepatan dan penempatan posisi yang bagus menjadi kelebihan pria bertinggi 1,73cm tersebut.

Berkat kemampuan itu, Ilham Jaya Kesuma sampai-sampai dijuluki Filippo Inzaghi Indonesia. Pasalnya, Inzaghi merupakan tipe penyerang yang sulit dideteksi oleh bek-bek lawan berkat kecepatan dan kejeniusan dalam positioning.

Ketajaman Ilham terbukti lewat gelar top skor Liga Indonesia di dua edisi yang berbeda (2002 dan 2004), serta gelar pemain terbaik Liga Indonesia tahun 2002. Di tahun itu pula, Ilham Jaya Kesuma membawa Persita Tangerang menjadi finalis Liga Indonesia.

Berkat penampilan mengkilap di klub, Ilham lantas mendapat panggilan ke Timnas pada periode 2004--2007 dan telah tampil 18 kali untuk Merah-Putih dan mencetak 13 gol. Tak hanya itu, ia juga menjadi top skor di Piala Tiger 2004, dengan torehan 7 gol.

Sedikit bernostalgia dengan era keemasannya, Ilham kemudian membongkar sosok pemain yang paling cocok berduet dengannya di Timnas Indonesia.

Kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, pria 40 tahun itu tak ragu menyebut nama striker Persipura Jayapura, Boaz Solossa dan mantan pemain, Elie Aiboy.

"Saya dulu kalau di Timnas itu cocok duetnya sama Boaz dan juga Elie Aoboy. Kami dulu ditempanya di satu kompetisi, lalu kami juga diberi kesempatan main lebih banyak kan," bukanya.

"Kenapa duet terbaik? karena setelah latihan kami selalu bicara apa yang jadi kekurangan selama latihan. Jadi waktu itu masanya kita bertiga, jadi kemistrinya terus tambah lagi (usai berdiskusi)," kenang Ilham seraya tersenyum.

Saat ini, Ilham disibukan dengan kegiatan yang tak jauh dari sepak bola, yakni menjadi asisten pelatih Persita Tangerang di Liga 2 2019.

Ia ingin mengabdikan diri terhadap klub yang membesarkan namanya, dan bersama dengan Widodo Cahyono Putro, Ilham bermimpi membawa Persita kembali ke kasta atas Liga Indonesia.

"Zaman saya jadi pemain tanggung jawab hanya latihan dan tanding saja, tapi semenjak jadi asisten selalu ada meeting dan breafing sama pemain. Sekarang harus ada analisis, mencari tahu apa yang harus diperbaiki," tuturnya menyoal kesibukan saat ini.

Peran Ilham di Persita nampaknya membuahkan hasil signifikan. Diserahi tugas untuk mengasah kemampuan pemain depan, kini Ilham mampu memoles Sirvi Arvani menjadi bomber menakutkan milik tim Pendekar Cisadane.

Tak salah bila kerja keras Ilham dikatakan berhasil, pasalnya, Sirvi Arvani kini menjadi pencetak gol terbanyak di Liga 2 2019 wilayah barat dengan torehan sembilan gol. Catatan itu hanya terpaut satu angka dari bomber PSIM Jogja dari wilayah barat, Cristian Gonzales.

"Striker dari dulu pemain lokal kita kurang kesempatan. Kalau bisa beri pemain muda (menit bermain), dulu jaman saya pemain asing hanya tiga tapi sekarang ada empat," ujar Ilham usaha menciptakan striker berkualitas.

"Tapi, terlepas dari itu, pemain lokal juga harus usaha terus. Jika ada pemain asing (di kompetisi) harus jadi motivasi jangan sampai tenggelam lagi, apalagi kita lihat sekarang tim terbaik di Indonesia semuanya pakai striker asing," imbuhnya.

Ilham Jaya Kesuma mengikuti kursus kepelatihan lisensi C pada 2013. Kemudian di tahun 2018, ia kembali belajar untuk mendapatkan lisensi kepelatihan B.

Dengan statusnya saat ini sebagai asisten pelatih Persita Tangerang, bukan tidak mungkin di suatu hari nanti, ia akan masuk dalam jajaran kepelatihan Timnas Indonesia. Mengingat, kecintaannya kepada Timnas Indonesia juga tak kalah besar dengan Persita.