Liga Indonesia

Dikritik Soal Liga 1 Putri, Esti Puji Lestari Curahkan Kekesalan di Media Sosial

Rabu, 21 Agustus 2019 16:15 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Indra Citra Sena
© media persijap
Manajer tim Tira-Persikabo, Esti Puji Lestari (ketiga dari kiri) mempersiapkan tim, Tira Persikabo merger dengan Persijap Kartini. Copyright: © media persijap
Manajer tim Tira-Persikabo, Esti Puji Lestari (ketiga dari kiri) mempersiapkan tim, Tira Persikabo merger dengan Persijap Kartini.

INDOSPORT.COM - General Manager Tira Kabo Kartini, Esti Puji Lestari, mengundang kritik suporter seiring keputusan merger Persijap Kartini dengan Tira-Persikabo di Liga 1 Putri.

Upaya merger itu dilakukan untuk mendukung keinginan Esti Puji Lestari dalam memajukan kompetisi sepak bola wanita di Indonesia. Persijap Kartini yang dibentuk Esti memang tak bisa berlaga di Liga 1 Putri sehingga ia memutuskan bergabung dengan Tira-Persikabo.

Meski demikian, upaya tersebut diwarnai kritikan dari netizen. Seorang netizen yang memakai akun @ontohod.sagileuxs menilai jika langkah yang diambil Esti adalah cara instan yang menggiurkan untuk memuaskan ambisi pribadi.

"Jangan lupa ya statuta. Tim yang berlaga itu harus memiliki satu badan hukum. Sekarang Tira United punya badan hukum sendiri dan Persijap juga punya sendiri," tulis @ontohod.sagileuxs.

"Kalau dua-duanya di merger, eh tiga atau empat ini yang di merger? Intinya nanti badan hukum mana yang mau di pakai?" sambungnya lagi.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Esti Lestari (@estilestari1) on

Kritikan itu membuat Esti Puji Lestari meradang dan langsung mencurahkan isi hati melalui akun Instagram pribadinya, @estilestari1.

"Kata kata yang saya garis bawahi #ambisipribadi #melanggarstatuta #merger #instant #badanhukum #melabrakregulasi #tawaranmenggiurkan. Pinter nya enggak ketulungan ampun deh. Dasar ontohod," tulis Esti.

Lebih lanjut, Esti menjelaskan soal detail dari penggabungan kedua tim yang diakuinya demi memajukan sepak bola wanita.

"Terus daftar pakai nama siapa? Oh nama kamu saja enggak apa apa kan kamu yang punya lisensi , yang penting modal bagi 2, pemain di ambil yang terbaik dari dua tim, dan pengelolaan dibagi dua," tulis Esti.

"Boleh pake stadion nya? Boleh lah kan kami gabung, masa nggak bisa pake sumber daya masing masing. Mobil juga boleh pakai? Pelatih lisensi di perempuannya bisa dipakai juga? Ya boleh dong kan sudah gabung untuk saling bantu," pungkas Esti.

Di akhir unggahannya, Esti Puji Lestari menyelipkan sedikit sentilan soal kejelasan regulasi Liga 1 Putri, tanggal pelaksanaan Liga 3 2019 pra nasional, dan pelaksanan KLB yang maish belum jelas.