Liga Indonesia

6 Pemain Naturalisasi Dinilai Tua, Ini Penjelasan Simon McMenemy

Senin, 26 Agustus 2019 14:08 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy saat memberikan keterangan kepada wartawan. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy saat memberikan keterangan kepada wartawan.

INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy belum lama ini memberikan penjelasan terkait ada enam pemain naturalisasi yang dipanggil ke pemusatan latihan untuk kualifikasi Piala Dunia 2022.

Simon menjawab soal alasan memasukan nama-nama 'asing' tersebut meski berusia lanjut. Enam pemain yang dimaksud adalah Otavio Dutra (Persebaya Surabaya), Victor Igbonefo (PTT Rayong), Stefano Lilipaly (Bali United), Greg Nwokolo dan Alberto Goncalves (Madura United), serta Osas Saha (PS Tira Persikabo).

Dan, dari sekian nama itu, semuanya sudah berusia di atas 30 tahun, kecuali Lilipaly yang baru menginjak usia 29 tahun. Simon mengatakan, sengaja memanggil para pemain naturalisasi meski sudah berusia lanjut, lantaran membutuhkan pemain yang berpengalaman.

Kehadiran enam nama itu bisa jadi role model bagi pemain muda seperti Irfan Jaya, Evan Dimas, Hansamu Yama, Yanto Basna dan lainnya.

"Oke alasan utamanya ya pengalaman ya. Contohnya Irfan bachdim, dia udah pernah main di Thailand, Jepang."

"Anggap saja Irfan Bachdim disini buat bantu pemain kaya Irfan Jaya supaya bisa belajar banyak dari dia (Bachdim). Karena banyak hal dan itu yang ingin kita cari," ucap Simon.

"Bukan soal memilih-milih soal pemain naturalisasi saja yang mau saya panggil disini, tidak. Saya juga suka lokal, tapi yang saya cari adalah pemain yang bisa mengerjakan apa yang saya kasih."

"Dan, menurut saya kalau sudah di level Timnas senior, harus menang karena itu yang dibutuhkan oleh Indonesia. Kalau kami menang semuanya bahagia," lanjutnya.

Lebih lanjut, Simon juga menjelaskan mengenai pilihan memanggil Irfan Bachdim yang minim jam bermain dibanding beberapa pemain andalan lain seperti Riko Simanjuntak, Novri Setiawan, hingga Rizky Pora. Rupanya, pelatih asal Skotlandia itu tidak ingin lawan bisa membaca permainan Indonesia jika menggunakan pemain yang jadi sorotan.

"Novri kartu merah kemarin, dia mengerti, dia pasti akan dapat kesempatan lagi. Sama juga dengan Rizki Lora, apa yang terjadi dengannya, semua pemain ngerti."

"Kami tetap punya hubungan yang baik dan gak usah khawatir, nanti pemain-pemain itu akan kembali lagi," jelasnya.

"Riko dia main terus, susah mungkin kayanya di musim kedua. Sekarang orang sudah tahu, kaya gimana hentikan Riko. Dia setiap bermain ditekan terus, jadi saya bilang ke dia, pasti akan balik lagi ke kualifikasi. Tapi sekarang ada pemain lain seperti Irfan Jaya yang lagi on fire".

"Irfan Bachdim kami bawa ke sini karena dia punya pengalaman yang orang lain tak punya. Ketika melawan Vanuatu dia tampil luar biasa," sambung Simon.

Untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung bulan depan, Simon memanggil 24 nama. Mereka akan menghadapi Malaysia pada 5 September 2019 dan selanjutnya melawan Thailand lima hari berselang.