Liga Indonesia

Terkait Insiden dengan Awak Media, Manajemen PSMS Minta Maaf Secara Terbuka

Rabu, 28 Agustus 2019 15:25 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Indra Citra Sena
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Sekertaris klub PSMS, Julius Raja (kiri) dan Anda Dalimunthe (kanan), saat memberikan klarifikasi terkait insiden awak media, Selasa (27/8/19). Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Sekertaris klub PSMS, Julius Raja (kiri) dan Anda Dalimunthe (kanan), saat memberikan klarifikasi terkait insiden awak media, Selasa (27/8/19).

INDOSPORT.COM - Manajemen PSMS Medan akhirnya memberikan klarifikasi secara rinci dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka terkait insiden dilarangnya awak media meliput laga PSMS Medan melawan PSPS Riau di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (24/8/19) kemarin.

Permohonan maaf disampaikan langsung oleh manajemen yang melarang awak media kemarin, yakni manajer bidang dana PSMS, Anda Dalimunthe. Dia mengaku salah kepada pewarta. 

"Dari lubuk hati saya yang paling dalam, siapa pun yang tersinggung atas kejadian kemarin, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Mohon maaf atas ketidaktahuan saya," kata Anda, Selasa (27/8/19).

Di hadapan awak media peliput PSMS Medan, Anda Dalimunthe mengakui kesalahan. Dia sempat melarang wartawan tulis duduk di kursi biasa saat hendak meliput di dekat kursi VIP karena adanya pihak rombongan yang telah memesan kursi VIP dalam jumlah banyak. 

"Permasalahannya memang saya keras kepala di sini. Untuk mendongkrak penjualan tiket PSMS Medan ada orang dari Jakarta mau beli," bebernya.

Sementara itu sekertaris PSMS, Julius Raja, ikut memberi klarifikasi soal Insiden kemarin. Ia menuturkan jika insiden itu terjadi karena ketidaktahuan Anda Dalimunthe soal regulasi yang telah ditetapkan PSSI.

Pria yang akrab disapa King itu menjelaskan bahwa panitia pelaksana wajib menyediakan tempat duduk dan jaringan internet untuk menunjang kinerja para awak media di dalam stadion.

"Pak Anda orang baru di sepak bola. Dia mengganggap semua bagian dari tempat duduk yang diborong. Beliau tak paham. Kami sangat menghormati kerja keras semua rekan-rekan wartawan, baik cetak, elektronik, dan lainnya," ujarnya.

"Jika ada sesuatu hal yang kurang dan terjadi miskomunikasi lagi ke depan. Kami meminta kepada rekan-rekan media untuk segera memberitahu kami agar hal ini tidak terulang kembali," tukas Julius Raja.