In-depth

Adu Statistik Joan Tomas vs Bruno Matos, Siapa Layak Perkuat Persija?

Minggu, 1 September 2019 18:46 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Perkenalan pemain baru Persija Jakarta Joan Tomas Campasol dan Fachrudin Aryanto oleh CEO Persija, Ferry Paulus. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Perkenalan pemain baru Persija Jakarta Joan Tomas Campasol dan Fachrudin Aryanto oleh CEO Persija, Ferry Paulus.

INDOSPORT.COM - Intip perbandingan statistik antara Joan Tomas vs Bruno Matos, apakah pemain anyar Macan Kemayoran tersebut layak perkuat Persija Jakarta di paruh kedua Shopee Liga 1 Indonesia 2019?

Diketahui sebelumnya jika Persija Jakarta secara resmi mengumumkan satu pemain asing anyar jelang paruh kedua Liga 1, dan pemain tersebut adalah Joan Tomas Campasol asal Spanyol yang dibeli dari klub Yunani PAS Lamia.

Joan Tomas didatangkan untuk mengisi posisi playmaker yang ditinggalkan Bruno Matos. Mantan pemain klub LaLiga, Villarreal itu menandatangani kontrak dan diperkenalkan pada Sabtu (31/08/19) lalu di Jakarta.

Meski telah diperkenalkan, namun dalam laga terbaru Persija pada Minggu (01/09/19) sore WIB tadi, sang pemain masih belum dimainkan oleh pelatih Julio Banuelos.

Para pendukung Persija Jakarta pun harus bersabar untuk melihat aksi perdana pemain berusia 34 tahun tersebut, kemungkinan Joan Tomas akan dimainkan pada laga selanjutnya kontra PSIS Semarang.

Sebelum melihat debut Joan Tomas bersama Persija, menarik untuk melihat perbandingan statistik antara Joan Tomas dan Bruno Matos yang di paruh kedua ini dilepas oleh Macan Kemayoran.

Dari statistik tersebut, layakkah Joan Tomas berseragam Persija Jakarta dan menggantikan peran Bruno Matos yang tampil cukup impresif selama ajang Piala AFC serta Piala Indonesia.

Baik Joan Tomas maupun Bruno Matos merupakan gelandang serang yang kreatif bahkan tajam saat berada di kotak penalti, terbukti lebih dari 20 gol telah tercipta sepanjang karier keduanya.

Perbedaan paling mencolok mungkin dari jam bermainnya, di mana Joan Tomas jauh lebih banyak mencicipi asam-manis kompetisi benua eropa dengan memperkuat AEK Larnaca, Celta de Vigo, Villarreal, PAS Lamia 1964, Alicante, serta Unio Esportiva Lleida

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Bruno Matos tertunduk lesu usai dikalahkan Ceres Negros dengan skor 3-2. Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTBruno Matos tertunduk lesu usai dikalahkan Ceres Negros dengan skor 3-2. Herry Ibrahim/INDOSPORT

Sementara Bruno Matos lebih banyak memperkuat tim Brasil dan tim Serbia, tim terbesar yang pernah diperkuat Maots adalah Red Star Belgrade dan FK Novi Pazar di kasta teratas Liga Serbia pada 2014 hingga 2016.

Catatan terbaik karier Bruno Matos saat berada di Eropa mungkin terjadi saat membela FK Novi Pazar, di mana dalam 33 penampilannya ia berhasil mencetak 4 gol dan memberikan 3 asis, bahkan membawa Novi Pazar menaklukan Red Star Belgrade yang diakhir musim menjadi runner up.

Penampilan impresifnya saat bermain di Serbia sempat menurun ketika ia memutuskan bergabung dengan Sanat Naft FC di kasta tertinggi Liga Iran, total dari 17 pertandingan ia tak mampu memberikan kontribusi gol ataupun asis.

Hingga akhirnya saat bergabung dengan Persija Jakarta pemain berusia 29 tahun tersebut kembali menemukan peforma terbaiknya, total dari 20 caps ia berhasil mencetak 14 gol dan memberikan 6 asis.

Sedangkan Joan Tomas sedikit lebih unggul lantaran pernah tampil di kompetisi tiga negara yang berbeda yakni Spanyol, Yunani, serta Siprus. Bahkan Joan Tomas berhasil bermain di kasta teratas macam LaLiga, Super League, dan First Division.

Dari keseluruhan kompetisi yang di ikuti, mungkin hanya AEK Larnaca dan Celta Vigo yang cukup berkesan dalam catatan sepak bolanya. Pasalnya bersama dua klub tersebut Joan Tomas tampil begitu impresif.

Saat memperkuat AEK Larnaca misalnya, Joan Tomas berhasil menorehkan 182 caps dan mengoleksi 40 gol serta memberikan 10 asis, sementara di Celta Vigo dirinya mampu mencetak 16 gol dari 100 penampilan.

Namun meski banyak bermain di berbagai kasta tertinggi benua Eropa, Joan Tomas belum pernah meraih gelar juara bersama klub yang ia bela. Hanya gelar Piala Eropa U-19 bersama Spanyol tahun 2004 lalu yang mungkin jadi satu-satunya trofi milik Joan Tomas.

Jika Joan Tomas punya trofi di level Timnas, maka Bruno Matos punya trofi di level klub yakni Liga Serbia saat membela Red Star Belgrade musim 2015/16 lalu, namun saat meraih gelar juara tersebut Bruno Matos hanya tampil sebanyak 7 kali dan tak pernah bermain penuh 90 menit.

Akan tetapi dalam tujuh pertandingan tersebut ia sukses mencetak 1 gol dan 2 asis, sekaligus membantu Red Star Belgrade tak terkalahkan dalam semusim dengan raihan 20 kemenangan dan 2 hasil seri.

Itulah tadi perbandingan statistik antara Joan Tomas dan Bruno Matos, dari pengalaman mungkin Joan Tomas lebih unggul namun untuk urusan gelar bersama klub Matos sedikit diatas dari rekrutan anyar Persija Jakarta ini.

Menarik dinanti kiprah debut Joan Tomas bersama Persija Jakarta nanti, mampukah ia menjadi suksesor Bruno Matos. Atau malah sebaliknya, pemain senior asal Spanyol ini gagal memberikan penampilan terbaik dan membuat Macan Kemayoran semakin terdampar di papan bawah klasemen.