In-depth

Apa Kabar I Made Pasek Wijaya? Legenda Timnas Indonesia yang Kini Abdikan Diri di Bali

Minggu, 1 September 2019 14:36 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Bicara soal posisi tengah Timnas Indonesia, tak lengkap rasanya jika tak menyertakan nama I Made Pasek Wijaya. Putra Bali jebolan Diklat Ragunan ini tak pernah absen dari panggilan Timnas Indonesia, dari mulai junior hingga senior.

Made Pasek menjadi satu dari sederet pemain sepak bola bertalenta asal Bali yang bisa bertahan lama. Seragam Timnas Indonesia sudah dia kenakan saat berusia 20 tahun. Saat itu Made Pasek membela Timnas Indonesia pada ajang Pra Piala Dunia 1990.

Dia tampil enam kali dalam laga kandang dan tandang, saat Indonesia satu grup dengan Hongkong, Jepang, serta Korea Utara. Made Pasek bahu membahu bersama Eddy Harto, Zulkarnain Lubis, Herry Kiswanto, Yessy Mustamu, Rully Nere, hingga Ricky Yakobi.

Pada era itu, namanya selalu menghiasi starting eleven Timnas Indonesia. Termasuk ketika SEA Games 1989 Kuala Lumpur, Made Pasek termasuk bagian penting.

Kala itu, Indonesia mendapatkan medali perunggu setelah memenangi adu penalti dengan Thailand 9-8. Pada waktu normal, Made Pasek membawa Indonesia unggul lebih dulu, sebelum Thailand menyamakan kedudukan lewat Verapong Penglee.

Sayangnya, saat performa menanjak, Made Pasek mengalami cedera parah, yang membuatnya absen hampir dua tahun. Made Pasek absen saat Indonesia yang dibesut Anatoli Polosin, menjuarai Sea Games 1991 di Filipina.

Kariernya kembali dimulai saat kembali berseragam Pelita Jaya pada 1993, dan bertahan hingga Pelita bermarkas di Stadion Manahan Solo tahun 2001.

Selama membela Pelita, Made Pasek juga sempat bolak-balik ke Timnas Indonesia. Dan akhirnya, Persekaba Badung menjadi klub yang terakhir dibela sebagai pemain pada 2004/05.

Setelah bertahun-tahun berlalu, apa kabar I Made Pasek Wijaya? Setelah menjadi staf pelatih tim senior Pelita Jaya, Arema Cronus higga Bali United, Made Pasek pilih mendidik putra daerah Bali lewat tim Bali United U-18.

"Sekarang jadi pelatih dari pemain-pemain muda. Tantangannya tidak kalah berat dari tim senior. Satu tujuan saya, mencetak pemain-pemain lokal agar bisa tembus ke tim senior dan semoga ke Timnas Indonesia," ucap Made Pasek kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (31/08/2019) sore.

Tak banyak bekas pemain Timnas Indonesia yang kemudian sukses ketika jadi pelatih. Made Pasek menjadi salah satu yang cukup sukses.

Bukan saja jadi pelatih, tapi juga merangkap sebagai ayah. Kini sang anak, I Made Andhika Wijaya sudah menembus skuat Timnas Indonesia proyeksi kualifikasi Piala Dunia 2022.

"Dulu saya bersyukur ketika tahun 1983 bisa masuk Diklat Ragunan. Dari situ saya bisa membela Timnas kelompok 16 tahun, 18 tahun, 23 tahun hingga senior. Saya bisa merealisasikan mimpi saya untuk menyamai dua pemain inspirasi saya, Rai Bawa dan Wayan Diana," tuturnya.

"Sekarang saya juga bersyukur Andhika bisa langsung masuk Timnas senior. Saya ingin dia kerja keras, dia harus punya target tinggi. Paling tidak untuk sekarang dia bisa masuk tim utama, melanjutkan generasi keluarga membela Timnas Indonesia," lanjutnya.

Made Pasek memang sudah jadi pelatih Bali United U-18. Namun si kulit bundar tetap ia mainkan. Dia bersama para legenda-legenda asal Bali tergabung dalam tim Mitra Devata. Dari tim ini, Made Pasek bisa mengobati rindu ketika jadi kreator dalam sebuah permainan.