INDOSPORT.COM - Manajemen Persebaya Surabaya bakal mengambil sikap tegas soal masa depan pemain asing mereka, termasuk Otavio Dutra. Ya, stopper jangkung Bajul Ijo itu masih terganjal proses naturalisasinya.
PSSI pun sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia seolah tidak melakukan apa-apa terkait hal ini. Malahan, manajemen Persebaya, melalui sekretaris Ram Surahman, mengatakan bahwa PSSI pasif untuk mendorong naturalisasi Dutra.
"Sampai saat ini, PSSI pasif sekali. Kita tidak akan berharap banyak kepada mereka," ujar sekretaris Persebaya Surabaya Ram Surahman kepada INDOSPORT, Minggu (1/9/19).
Nah, berangkat dari sanalah pihak Persebaya berencana untuk menggelar pertemuan dengan tim pelatih perihal kuota pemain asing.
"Kami akan bahas ini besok, termasuk dengan kuota pemain asing," lanjut pria yang akrab disapa Cak Ram ini.
Lantas, disinggung kapan pastinya pertemuan tersebut digelar, Cak Ram belum bisa berbicara banyak. Tapi, dirinya mengatakan salah satunya adalah membicarakan soal kuota pemain asing yang dimiliki Persebaya.
Praktis, dengan wacana ini, maka para pemain asing seperti Otavio Dutra harus siap-siap angkat kaki dari tim berjuluk Bajul Ijo itu apabila dirasa manajemen, performanya kurang baik di putaran pertama Shopee Liga 1 2019.
Tak heran, kubu Persebaya sempat meradang lantaran ketika Otavio Dutra dipastikan gagal membela Timnas Indonesia karena terganjal naturalisasi. Maklum, tim sempat tak bisa memakai jasa Dutra di beberapa laga karena panggilan Timnas.
Hal ini juga memengaruhi klub berhubung kuota pemain asing mereka telah maksimal, sementara klub harus segera mendaftarkan nama pemain jelang bergulirnya paruh kedua Shopee Liga 1 2019.
Sekadar untuk diketahui, Persebaya memiliki lima pemain asing yang berada di tiga lini yaitu, depan, tengah dan belakang.
Posisi depan David Da Silva, tengah Damian Lizio, Manuchekr Dhzalilov dan Aryn Williams, belakang Otavio Dutra. Namun, untuk David dan Aryn Williams tampaknya tidak bakal masuk radar pencoretan Persebaya pasalnya mereka merupakan pemain baru.