In-depth

Profil Xander Houtkoop, Pemain Berdarah Indonesia yang Bisa ke Liga 1

Senin, 2 September 2019 14:27 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© VI Images via Getty Images/INDOSPORT
Xander Houtkoop, eks Timnas Belanda yang bisa dinaturalisasi Indonesia. Copyright: © VI Images via Getty Images/INDOSPORT
Xander Houtkoop, eks Timnas Belanda yang bisa dinaturalisasi Indonesia.

INDOSPORT.COM – Sudah tidak lagi menjadi rahasia umum bahwa banyak pesepakbola Belanda yang memiliki garis keturunanan Indonesia. Kali ini nama yang muncul adalah mantan pemain Timnas Belanda usia muda, Xander Houtkoop.

Menurut laporan situs Transfermarkt, Xander Houtkoop merupakan pemain yang memiliki dua kewarganegaraan, yakni Belanda dan Indonesia. Dalam situs itu pula diketahui bahwa sang pemain saat ini tidak lagi memiliki klub.

Xander Houtkoop sendiri pun mengakui bahwa dirinya memang memiliki darah Indonesia, saat dihubungi langsung oleh INDOSPORT. “Itu benar,” jawabnya kepada INDOSPORT saat ditanya apakah dirinya memiliki garis keturunan Indonesia.

Dengan begitu, Xander Houtkoop bisa saja dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia dalam waktu dekat ini. Tak hanya itu, dirinya juga bisa saja didatangkan klub-klub Liga 1 2019 karena saat ini sang pemain belum memiliki klub.

Profil Singkat Xander Houtkoop

Xander Houtkoop merupakan pemain sayap yang sering beroperasi di sisi kiri lapangan. Pemain yang saat ini sudah berusia 30 tahun tersebut juga bisa memainkan posisi sebagai winger kanan, dan bek kiri.

Dirinya memulai karier sepak bola mudanya bersama salah satu klub ternama di Belanda, yakni SC Heerenven. Ia pun diberikan kesempatan masuk dalam skuat utama Heerenven pada musim 2009/10.

Pada musim itu juga, Xander akhirnya mendapatkan kesempatan bermain di Timnas Belanda U-19 dan U-20. Menurut laporan Transfermarkt, Xander bermain sebanyak 10 pertandingan dan berhasil mencetak 1 gol.

Sayangnya, ia tak memainkan satu pertandingan pun di kasta tertinggi sepak bola Belanda, Eredivisie pada musim tersebut. Manajemen Heerenven pun akhirnya memilih untuk meminjamkan Xander Houtkoop ke klub kasta bawah Belanda, FC Emmen.

Xander Houtkoop pun menjadi bagian penting di FC Emmen dengan mencatatkan penampilan sebanyak 36 kali serta menorehkan 3 gol dan 8 assists. Sekedar informasi, FC Emmen saat itu hanya mampu menyelesaikan musim di peringkat ke-15.

© VI Images via Getty Images
Xander Houtkoop saat berseragam ADO Den Haag. Copyright: VI Images via Getty ImagesXander Houtkoop saat berseragam ADO Den Haag.

Banyaknya menit bermain yang dimainkan Xander Houtkoop bersama FC Emmen membuat dirinya dilirik klub kasta teratas Liga Belanda, yakni Heracles Almelo. Saat melakukan debut di Eredivisie, Xander pun berhasil menampilkan permainan yang fantastis.

Dirinya mampu menyumbangkan dua assits dalam kemenangan Heracles atas Willem II dengan skor 3-0. Sayangnya, Xander tak mampu lagi memberikan kontribusi untuk Heracles di laga-laga berikutnya. Ia pun hanya diberikan tampil sebanyak 6 kali di ajang Eredivisie musim 2010/11.

Xander pun akhirnya kembali memperkuat klub kasta kedua Belanda, Go Ahead Eagles pada musim berikut. Bersama Go Ahead Eagles, Xander berhasil menampilkan permainan yang cukup menawan.

Menurut laporan situs Transfermarkt, Xander berhasil mengumpulkan 24 gol dan 22 assists dari 107 pertandingan di semua kompetisi. Catatan itu terbilang cukup baik untuk seorang pemain yang beroperasi sebagai winger.

Bahkan ia juga menjadi salah satu pemain yang berperan penting saat membantu Go Ahead Eagles promosi ke Eredivisie. Xander pun akhirnya mendapatkan kesempatan bermain penuh di Liga Belanda dengan memainkan 33 laga dan menyumbangkan 3 gol di musim 2013/14.

Setelah Go Ahead Eagles kembali turun kasta, Xander pun akhirnya ditawarkan untuk bergabung bersama ADO Den Haag. Selama satu musim, Xander mampu mencetak 7 gol dan 2 assists untuk ADO Den Haag.

Pada musim selanjutnya, Xander memilih untuk hijrah ke SC Cambuur. Di sana ia mampu mengoleksi 11 gol dan 16 assist selama kurang lebih empat musim.

Xander akhirnya memilih untuk meninggalkan Belanda dan mencicipi atmosfer persepakbolaan Norwegia dengan membela Hamkam. Namun kariernya terbilang tidak cukup gemilang, karena ia hanya memainkan 7 laga di kasta kedua Norwegia.