In-depth

Real Madrid: Si Raksasa yang Sudah Mulai Kehilangan Tajinya

Senin, 2 September 2019 21:52 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Yohanes Ishak
 Copyright:

INDOSPORT. COM - Real Madrid, label klub raksasa sepak bola Spanyol yang selama ini melekat, sepertinya kini mulai luntur perlahan.

Nama Real Madrid sebagai klub sepak bola memang sudah terlanjur mahsyur di seluruh dunia. Bintang-bintang lapangan hijau banyak yang pernah meraih kesuksesan di sana.

Sebut saja, Raul Gonzalez, Zinedine Zidane, Luis Figo, David Beckham, Ronaldo, Roberto Carlos, hingga Cristiano Ronaldo, kesemuanya sempat mencicipi manisnya karier bersama El Real. Bahkan khusus untuk Cristiano Ronaldo, empat gelar Ballon d'Or disabetnya semasa masih membela Real Madrid dulu.

© Indosport.com
Roberto Carlos dan David Beckham saat membela Real Madrid. Copyright: Indosport.comRoberto Carlos dan David Beckham saat membela Real Madrid.

Makin mecengangkan apabila melihat koleksi trofi yang sudah menghiasi lemari piala Real Madrid. 33 gelar LaLiga Spanyol serta 13 trofi Liga Champions, jadi bukti nyata kualitas Real Madrid di jagat sepak bola Spanyol dan juga Eropa.

Awal Keterpurukan Real Madrid

© as
Julen Lopetegui selalu kenakan kacamata hitam Copyright: asJulen Lopetegui selalu kenakan kacamata hitam

Segala kecemerlangan Real Madrid, nampaknya kini cuma menjadi cerita lalu. Kiprah Real Madrid belakangan tak melambangkan status raksasa yang selama ini melekat, perlahan kian luntur dimakan waktu.

Lihat saja di tiga laga awal LaLiga Spanyol musim 2019/20. Real Madrid hanya bisa meraih lima poin, hasil sekali menang dan dua imbang.

Laga pembuka, Real Madrid memang berhasil meraih kemenangan. Bermain dengan 10 orang sejak menit ke-56 (Luka Modric kartu merah), Real Madrid sukses mengandaskan tim tuan rumah, Celta Vigo, dengan skor 1-3.

Namun di dua laga selanjutnya, hasil yang ditorehkan Real Madrid kurang mengesankan. Secara beruntun, Real Madrid ditahan imbang oleh Real Valladolid dan Villarreal.

Sebenarnya, menurunnya peforma Real Madrid sudah tercium sejak musim lalu. Awal musim 2018/19, Real Madrid yang dilatih Julen Lopetegui, hanya bisa meraih enam kemenangan dari 14 laga.

Keputusan lantas diambil manajemen dengan memecat Lopetegui dan menggantinya dengan sang legenda, Santiago Solari. Menangani El Real sejak 29 Oktober 2019, Real Madrid cuma bisa meraih 22 kemenangan dari 32 laga.

Manajemen kembali belum puas dengan capaian yang ditorehkan Solari. Pasalnya, Solari membuat Real Madrid tersingkir dari ajang Liga Champions, dengan dipermalukan 1-4 oleh Ajax Amsterdam di laga leg kedua fase 16 besar.

Real Madrid pun akhirnya kembali memanggil pelatih yang dalam tiga musim beruntun, 2015/16, 2016/17, 2017/18, mampu memberikan trofi juara Liga Champions, yakni Zinedine Zidane. Sosok Zidane yang tinggal meneruskan saja, tetap mampu mengokohkan Real Madrid di posisi tiga klasemen akhir musim LaLiga Spanyol.

Menerka Penyebab Menurunya Peforma El Real

© INDOSPORT
Cristiano Ronaldo (kiri), dan Zinedine Zidane menjadi pria pemain dan pelatih terbaik FIFA 2017. Copyright: INDOSPORTCristiano Ronaldo (kiri), dan Zinedine Zidane menjadi pria pemain dan pelatih terbaik FIFA 2017.

Tapi, musim ini Real Madrid masih dilatih Zidane. Bahkan, Zidane sudah menggelontorkan banyak uang untuk belanja sejumlah bintang top, seperti Eden Hazard, Luka Jovic, Rodrygo, Ferland Mendy, dan Eder Militao.

Sudah bisa dilihat, bahwa kembalinya Zidane belum cukup untuk memberikan kejayaan kepada Real Madrid. Mungkin ada satu lagi penyakitnya, yakni Real Madrid masih begitu kehilangan sosok Cristiano Ronaldo.

Bagi yang lupa, Ronaldo pergi meninggalkan Real Madrid pada awal musim 2018/19. Sang megabintang Portugal memutuskan hijrah ke raksasa Italia, Juventus.

Perlu diingat, sejak tahun 2009 membela Real Madrid, Ronaldo telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi klub. Ronaldo berdasarkan data Transfermarkt, mampu mencetak 450 gol serta 131 assists dari 438 penampilan.

Sosok pengganti Ronaldo inilah yang hingga kini belum mampu ditemukan Real Madrid. Musim lalu ada Karim Benzema yang sukses mencatatkan total 30 gol, namun itu belum cukup meningkatkan prestasi Real Madrid.

Hazard yang didatangkan pada bursa transfer musim panas, digadang-gadang bisa menjadi pengganti Ronaldo. Akan tetapi, kini Hazard masih dibekap cedera dan belum bisa beraksi menunjukkan kualitasnya.

Kurang lebih begitulah nestapa yang sedang dialami Real Madrid belakangan ini. Tanpa Ronaldo, El Real kini ibarat raksasa yang tengah kehilangan tajinya.