Liga Indonesia

Tergerak, CEO Bandung Premier League Ajukan Diri Benahi PSSI dari Dalam

Senin, 9 September 2019 20:55 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Indra Citra Sena
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Acara deklarasi Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi untuk maju sebagai Caketum dan Cawaketum PSSI periode 2020-2024 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/19). Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Acara deklarasi Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi untuk maju sebagai Caketum dan Cawaketum PSSI periode 2020-2024 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/19).

INDOSPORT.COM - Memutuskan untuk maju bersama Arif Putra Wicaksono (CEO Nine Sport Inc) menjadi Waketum PSSI, Doni Setiabudi, atau yang akrab disapa Kang Jalu, memiliki mimpi besar untuk sepak bola Indonesia.

Dalam acara deklarasi resmi maju sebagai Caketum dan Cawaketum PSSI periode 2020-2024 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, pada Senin (9/9/19), Doni mengatakan bahwa ia tergerak karena melihat tak ada perubahan dan kemajuan pada federasi.

"Saya melihat sepak bola Indonesia seperti berjalan di tempat. Lalu, ketika melihat caketum dan cawaketum PSSI yang sekarang, tentu selain kami, kok tidak ada orang baru? kok sosoknya tidak ada yang mengerti sepak bola?" cetus Doni Setiabudi kepada awak media.

Sebagai informasi, Doni merupakan CEO dari liga komunitas daerah di Bandung, Jawa Barat, yakni Bandung Premier League (BPL). Kompetisi tersebut sudah bergulir dua kali sejak 2018. 

"Di BPL, kalau sedang bertanding dan mendengar lagu Indonesia Raya terkadang saya meneteskan air mata. Saya berpikir coba saja lagu Indonesia Raya berkumandang di Piala Dunia," kata Doni Setiabudi.

"Namun, melihat pengurus federasinya hanya itu-itu saja ya kapan kita bisa melihat momen membanggakan seperti yang saya impikan tersebut?" sambungnya.

Doni Setiabudi sempat menunggu kebenaran dari isu majunya Erick Thohir dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) untuk kursi PSSI 1, tetapi hingga kini kabar itu tidak terbukti. Dari sana lah kemudian hatinya tergerak turun gunung.

"Saya menunggu Pak Erick Thohir dan Pak Ahok, tapi ternyata tidak ada yang maju. Kemudian saya dapat informasi bahwa Kang Arif Putra maju dan akhirnya memutuskan untuk maju bersama. Biar Kang Arif yang jadi ketua saya support jadi apa saja terserah," pungkasnya antusias.