Bola Internasional

Timnas Indonesia Kalah Terus, Bakal Calon Ketum PSSI Ingin Ada Sekolah Khusus Pesepakbola

Rabu, 11 September 2019 10:14 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Selasa (10/09/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Selasa (10/09/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT.

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan di laga kedua Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022. Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, skuad Garuda takluk dengan skor 0-3 oleh Thailand.

Kekalahan ini mendapat respons negatif dari suporter Timnas Indonesia. Tak terkecuali bagi Bakal Calon Ketua Umum PSSI, Arif Putra Wicaksono.

Arif menilai memang tak dipungkiri bila level Indonesia jauh di bawah Thailand. Terbukti dari perkembangan klub yang berada di Negeri Seribu Pagoda.

"Dari segi teknis Thailand di atas kita mereka jadi batu sandungan dan lebih baik dan mereka terus berkembang. Bisa dilihat dari liga dan kualitas klub mereka standar lisensi sama sepeti di Jepang dan klub kecil Eropa itu fakta yang tak bisa ditutup mata," buka Arif.

Hasil minor ini memang membuat Arif semakin gregetan. Terlebih bagi dia tidak ada perubahan yang signifikan untuk Timnas Indonesia.

© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Acara deklarasi Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi untuk maju sebagai Caketum dan Cawaketum PSSI periode 2020-2024 pada Senin (09/09/19) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta. Copyright: Shintya Anya Maharani/INDOSPORTAcara deklarasi Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi untuk maju sebagai Caketum dan Cawaketum PSSI periode 2020-2024 pada Senin (09/09/19) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta.

"Kemarin baru baca berita pertandingan Indonesia di Piala Asia tahun 1993 dan kita kalah dengan jumlah besar dan disimpulkan oleh PSSI kala itu bahwa sepak bola tertinggal," kata Arif.

"Tapi terlihat dari tahun 93 sampai sekrang gak ada langkah kongkret soal perubahan. Saya ibaratkan sepak bola adalah profesi jadi diperlukan sekolah elite untuk menciptakan pemain bola," jelasnya.

"Jadi nanti memang kalau memang mau menjadi pemain bola profesional ya ada sekolah khususnya. Nanti kita datangi klub eropa sehingga banyak ilmu yang di dapat dengan pesepak bola kita banyak," tandasnya.

Kekalahan atas Thailand membuat Timnas Indonesia kini menempati posisi buncit klasemen sementara Grup G dengan nihil poin. Di laga berikutnya, skuad asuhan Simon McMenemy akan bertandang ke kandang Uni Emirate Arab (UEA) pada 10 Oktober mendatang.