In-depth

Benci International Break, Kebangkitan AC Milan Masih Semu

Rabu, 11 September 2019 07:44 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Kemenangan 1-0 AC Milan atas Brescia di Serie A Italia 2019/20 menjelang international break sepertinya sebuah kebangkitan semu, bukan wujud nyata bahwa mereka akhirnya menemukan jalur kemenangan yang konsisten.

Usai menuai kritik gara-gara kalah 0-1 dari Udinese di pekan perdana Serie A Italia 2019/20 pada 25 Agustus lalu, Milan sejenak menenangkan badai di pekan kedua. 

Gol Hakan Calhanoglu pada menit ke-12 sudah cukup bagi skuat besutan Marco Giampaolo untuk mengandaskan Brescia dan mengamankan tiga poin perdana di liga musim ini.

Tak sedikit yang menilai bahwa kemenangan tersebut merupakan awal dari kebangkitan AC Milan untuk bersaing dengan sejumlah klub top di Serie A Italia musim ini.

Akan tetapi, ada baiknya untuk menunda keyakinan tersebut, terutama di kala agenda klub masih harus 'diganggu' oleh kalender FIFA.

Faktanya, AC Milan benci pekan laga antarnegara. Sebab, I Rossoneri sulit memenangi pertandingan pertama setelah international break!

Tren tersebut mulai berjalan sejak awal musim 2015/16. Usai jeda internasional pada 31 Agustus hingga 11 September 2015, dua hari kemudian, AC Milan menyerah 0-1 dari rival sekota, Inter Milan.

Terhitung sejak musim tersebut, AC Milan menjalani 16 pertandingan usai international break. Rekornya menyedihkan, yaitu 10 kekalahan, lima seri, dan hanya sekali menang!

Satu-satunya kemenangan AC Milan di laga perdana setelah international break terjadi atas Chievo dengan skor 3-1 pada 16 Oktober 2016 alias tiga tahun silam.

Dengan catatan ini, cukup dipahami bahwa kemenangan 1-0 AC Milan atas Brescia di pekan kedua Serie A Italia 2019/20 sebelum international break itu belum bisa dijadikan tolok ukur kebangkitan tim.

1