In-depth

Termasuk Lahirkan Farri Agri, Ini Sebab Banyak Bakat Muda Indonesia Muncul di Qatar

Rabu, 18 September 2019 11:05 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© INDOSPORT
Andri Syahputra (kiri) dan Farri Agri Copyright: © INDOSPORT
Andri Syahputra (kiri) dan Farri Agri

INDOSPORT.COM - Termasuk melahirkan Farri Agri yang kini menjadi pemain baru Persija Jakarta, bakat-bakat muda Indonesia banyak muncul di negara Qatar.

Terbentang jarak lebih dari 7.000 kilometer dari Indonesia, di tanah Qatar banyak bakat-bakat muda Indonesia muncul dan berkembang. Seperti salah satunya yang paling menonjol ada Andri Syahputra, yang belakangan memilih bergabung bersama Timnas Qatar.

Nama Andri Syahputra bukan satu-satunya, sebelum pemuda 20 tahun itu, juga ada Farri Agri yang kini berusia 27 tahun.

Sama seperti Andri, Farri Agri sejak usia 4 tahun sudah tinggal di Qatar. Di sana bersama kedua orang tuannya, Farri Agri mengembangkan bakat di sekolah sepak bola sejak usia dini, hingga bakatnya tercium beberapa klub dan juga Federasi Sepak Bola negara Timur Tengah itu.

Mencuatnya nama Andri Syahputra dan Farri Agri di Qatar, bisa dikatakan bukanlah sebuah kebetulan. Karena memang selain keduanya, masih ada beberapa lagi bakat muda Indonesia yang berkembang pesat di Qatar.

Di antara beberapa penyebab, adanya peran Warga Negara Indonesia (WNI) dalam mengembangkan sepak bola di tanah perantauan, bisa dibilang merupakan faktor besar penyebab banyaknya bakat muda Indonesia yang berkembang di Qatar.

Seperti apa itu bisa terjadi, berikut INDOSPORT mengulasnya singkat.

Klub Indonesia di Qatar

Berkembangnya bakat muda tanah air di Qatar disebabkan adannya gerakan yang diinisiasi masyarakat Indonesia pecinta bola di sana untuk membentuk klub-klub yang mengakomodir minat mereka terhadap olah raga 11 lawan 11 orang itu.

Bukan hanya di level senior, namun juga di level junior. Klub-klub sepak bola junior didirikan untuk menyalurkan minat anak-anak WNI untuk mengembangkan bakatnya di dunia sepak bola.

Saat ini ada sekitar lima klub junior berisikan anak-anak Indonesia, mulai dari yang paling terkenal Al Khor FC (kota Al Khor), IndoQapco FC (Mesaieed), Mesaieed Warrior (Mesaieed), Red Rhino FC (Doha) dan juga Garuda South Qatar (Mesaieed-Wakrah).

Dalam klub-klub tersebut bakat-bakat muda Indonesia ditempa sejak usia enam hingga 14 tahun. Berbagai turnamen pun disiapkan, seperti yang paling baru ada turnamen Rising Stars Champhionship (RSC) di Al Khor Community Februari 2019 lalu. 

Dari turnamen-turnamen tersebut, tak sedikit bakat-bakat muda Indonesia yang mampu berkembang dan terpantau oleh klub-klub profesional. Seperti yang dialami Andri Syahputra dan Farri Agri. 

Potensi keduanya bahkan membuat Federasi Qatar serius merekrut mereka masuk ke Aspire Academy. Pusat pelatihan  khusus, yang muaranya bisa melahirkan atlet terbaik Qatar di level internasional.

Sehingga pada akhirnya tak mengejutkan jika  Andri Syahputra dan Farri Agri sempat berseragam Timnas Qatar di level junior.

Indonesia Football Association in Qatar (IFQ)

Keseriusan WNI di Qatar dalam olahraga sepak bola, bukan hanya sebatas mendirikan klub. Bahkan mereka juga sampai membentuk organisasi.

Adanya sekitar 30 ribu WNI di Qatar, dan tak sedikit yang sudah bekeluarga serta mempunyai anak, membuat Organisasi Sepak Bola Indonesia di Qatar dengan nama Indonesia Football Association in Qatar (IFQ) pada tahun 2007.

Lewat IFQ itu lahir pula Timnas Garuda Qatar, yang merupakan Timnas Indoensia berisikan WNI di sana yang aktif dalam berbagai kompetisi. Seperti yang terbaru di turnamen Asian Community ke-7 tahun 2019, melawan tim-tim dari negara lainnya dari Asia.