Bola Internasional

Eks Pelatih Timnas Filipina Diklaim Lebih Hebat dari Sir Alex Ferguson

Jumat, 20 September 2019 16:31 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sven-Goran Eriksson saat masih menjabat pelatih Timnas Filipina. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sven-Goran Eriksson saat masih menjabat pelatih Timnas Filipina.

INDOSPORT.COM – Mantan pelatih Timnas Filipina, Sven-Goran Eriksson, dianggap lebih hebat daripada pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson menurut Juan Sebastian Veron.

Legenda sepak bola Argentina, Juan Sebastian Veron, pernah mencicipi karier di Serie A Italia bersama Lazio dan Liga Inggris bersama Manchester United semasa aktif sebagai pemain.

Selama berseragam Lazio pada periode 1999 sampai 2001, dirinya bekerja di bawah arahan Sven-Goran Eriksson. Namun di musim panas 2002, dia beralih ke Manchester United untuk bekerja dengan Sir Alex Ferguson.

Bila dibandingkan, Sir Alex Ferguson memiliki jumlah prestasi yang lebih banyak dibandingkan Eriksson dan menjadikannya sebagai salah satu pelatih tersukses di dunia. Namun, jawaban Veron sungguh mengejutkan. 

“Bagi saya, pelatih terbaik yang pernah bekerja dengan saya adalah Sven-Goran Eriksson,” kata Veron dilansir dari Football Italia.

“Saya hampir tidak pernah mengalami masalah apapun di timnya. Dan mereka (Lazio) adalah tim dengan kepribadian yang kuat.”

“Dia (Eriksson) bergaul dengan semua orang dengan sangat baik dan akhirnya membuat kami senang, terutama di Lazio.”

Tidak mengherankan, jika kemudian Veron menyatakan bermain di Liga Italia adalah pengalaman terbaiknya. Sementara, pria 44 tahun itu menganggap Liga Inggris memiliki tingkat kompetisi yang lebih mudah.

Lazio pernah diambil alih Eriksson pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Selama masa singkatnya tersebut, Eriksson telah membawa Lazio memenangkan Scudetto, dua trofi Coppa Italia, dua Piala Super Italia, Piala Winners dan Piala Super Eropa.

Eriksson kemudian melalang buana ke berbagai klub, baik itu di Eropa maupun China. Terakhir, dia mengambil alih Timnas Filipina pada 2018. Sayangnya, kariernya terhenti di pertengahan 2019 usai gagal membawa Azkals menang di pertandingan.