Liga Indonesia

Darije Buat Aturan Khusus agar Pemainnya Gunakan 'Otak' Sebelum Lakukan Pelanggaran

Sabtu, 21 September 2019 11:05 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Adriyan Adirizky/INDOSPORT.COM
Willjan Pluim dan Darije Kalezic dari PSM Makassar menghadiri konferensi pers sebelum melawan Tira Persikabo, Rabu (18/9/19). Copyright: © Adriyan Adirizky/INDOSPORT.COM
Willjan Pluim dan Darije Kalezic dari PSM Makassar menghadiri konferensi pers sebelum melawan Tira Persikabo, Rabu (18/9/19).

INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, rupanya membuat aturan khusus untuk menjaga kedisiplinan pemainnya terutama saat bermain di atas lapangan.

Aturan tersebut dibuat untuk mengantisipasi banyak hadiah kartu yang diterima di setiap laganya. Maklum saja, Pasukan Ramang menjadi salah satu pengumpul kartu terbanyak musim ini.

Contoh nyatanya terjadi pada dua laga terakhir melawan Badak Lampung FC dan Tira Persikabo. Total 10 kartu kuning dan 1 kartu merah diterima Wiljan Pluim dkk.

Bahkan, PSM Makassar musim ini telah dua kali dijatuhi denda Rp50 juta dari komisi disiplin PSSI akibat mendapat lima kartu kuning dalam satu laga.

"Jika pemain mendapatkan kartu kuning atau merah yang tidak menguntungkan PSM. Maka mereka harus membayar denda kartunya sendiri," ungkap Darije, Kamis (19/09/19) malam.

"Saya sudah membuat aturan ini sejak beberapa bulan lalu. Masa depan terlihat bagus karena saya dan pemain sangat memperhatikan aturan itu," sambung ia lagi.

Darije punya alasan kuat membuat aturan tersebut. Menurutnya, pemain Indonesia bermasalah karena tidak mengerti kapan harus membuat pelanggaran yang menguntungkan.

"Itu menunjukkan bahwa pemain sepak bola Indonesia tidak menggunakan otaknya saat membuat pelanggaran," sindir pria asal Bosnia Herzegovina ini.

"Bermain sepak bola yang paling pertama dibutuhkan adalah otak. Bukan hanya soal kartu kuning atau merah, tapi juga dalam mengambil banyak pilihan di atas lapangan," tandas Darije Kalezic.