Bola Internasional

Striker Jebolan Liga Indonesia Disorot usai Bek Vietnam Gabung Klub Belanda

Minggu, 22 September 2019 13:28 WIB
Penulis: Rialdi | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Twitter/FC Groningen
Fandi Ahmad mengenakan saat jersey FC Groningen. Copyright: © Twitter/FC Groningen
Fandi Ahmad mengenakan saat jersey FC Groningen.

INDOSPORT.COM - Saat ini, di negara Asia Tenggara sedang ramai pemain yang berkarier di Eropa. Di Indonesia ada Egy Maulana Vikri, Vietnam punya Nguyen Chong Puong dan Doan Van Hau, dan Malaysia segera menyusul melalui Luqman Hakim.

Namun, sebelum gencar kabar tersebut, sudah ada mantan pemain Niac Mitra, Fandi Ahmad, yang malang melintang di Eropa. Ia pernah menimba ilmu bersama Ajax Amsterdam dan berseragam klub kasta teratas Belanda, FC Groningan.

Tidak hanya sekadar numpang nama, Fandi Ahmad juga memiliki kualitas dengan bukti raihan 11 gol dari 57 penampilan. Dan salah satu golnya adalah ke gawang Inter Milan di kompetisi Eropa.

Menurut media Vietnam, 24h.vn, pengalaman panjang Fandi Ahmad di Eropa membuat dirinya memiliki pemahaman bahwa pemain Asia Tenggara memiliki banyak kekurangan untuk berkarier di benua biru. Terutama soal mental, kekuatan, dan stamina.

Sehingga, untuk pemain Asia Tenggara yang ingin berkarier di Eropa disarankan menimba ilmu lebih dulu di sana sebelum memutuskan. Hal itu telah dilakukan Fandi Ahmad terhadap kedua anaknya, Irfan dan Ikhsan.

Irfan pernah menjalani pelatihan di Cile bersama  klub Universidad de Catolica - salah satu klub besar di sana. Sementara Ikhsan di Norwegia dengan Raufoss IL.

© Wee Teck Hian/TODAY
Irfan Fandi (kiri) dan Ikhsan bersama sang ayah, Fandi Ahmad. Copyright: Wee Teck Hian/TODAYIrfan Fandi (kiri) dan Ikhsan bersama sang ayah, Fandi Ahmad.

Namun, dengan bergabungnya, Doan Van Hau ke SC Heerenveen (klub Eredivisie Belanda), 24h.vn berharap pemahaman Fandi Ahmad bisa salah. Mereka ingin mengubah persepsi legenda Singapura itu bahwa pemain dari Asia Tenggara bisa sukses di Eropa tanpa harus ke Eropa dulu.

"Van Hau datang ke Belanda dari wilayah "rendah" di Asia Tenggara dengan kualitas yang diperoleh. Semoga Van Hau akan membuat legenda sepak bola Singapura mengubah persepsinya, bahwa para pemain Asia Tenggara yang ingin bermain di Eropa harus pergi lebih awal dan belajar dari lingkungan Eropa, seperti kedua anaknya," tulis 24h.vn.

Van Hau wajib sukses di Liga Belanda untuk bisa meruntuhkan konsep pemikiran Fandi Ahmad. Bek 20 tahun itu memiliki waktu satu tahun untuk melakukan pembuktian di sana, sebelum masa peminjamannya habis dan kembali ke Hanoi FC.