Liga Indonesia

Duel Kalteng Putra vs PSIS Terganggu Kabut Asap, Ini yang Dilakukan Suporter Semarang

Selasa, 24 September 2019 14:25 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ketua Panser Biru, Kepareng. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ketua Panser Biru, Kepareng.

INDOSPORT.COM - Duel Kalteng Putra versus PSIS Semarang dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Tuah Pahoe, Selasa (24/9/19), nanti sore nampaknya akan terganggu kabut asap.

Pasalnya, hingga kini Kota Palangkaraya masih diselimuti kabut asap tebal yang menggangu aktivitas warga di sana. Suporter yang berniat menyaksikan laga di stadion pun harus memakai masker agar kesehatan mereka tetap terjaga.

Hal ini juga berlaku bagi suporter PSIS Semarang yang datang langsung ke Stadion Tuah Pahoe untuk menyaksikan klub kebanggaannya bertanding. Mereka harus mengenakan masker supaya pernafasannya tidak terganggu.

Bahkan, beberapa suporter perantauan asal Semarang di Palangkaraya akan membagikan masker secara gratis bagi setiap penonton lain. Aksi simpatik ini berangkat dari kepedulian sosial mereka. 

“Kabut asap sedikit mengganggu di sini. Rencananya teman-teman dari perantauan akan membagikan 500 masker di stadion. Mereka pendukung PSIS yang ada di sini,” ujar Ketua Umum Panser Biru, Kepareng, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (24/9/19).

Kepareng juga menceritakan bahwa tingkat kepekatan kabut asap mulai berkurang karena kemarin Ibukota Kalimantan Tengah tersebut diguyur hujan.

“Sekarang sudah tidak terlalu pekat, tadi malam hujan deras sekitar 15 menit. Inilah pengalaman pertama saya mendukung PSIS Semarang di laga tandang dalam kondisi kabut asap,” tuturnya.

Kabut asap memang sangat merugikan bagi siapa pun yang berada di area terdampak. Bukan hanya suporter, para pemain, baik dari Kalteng Putra maupun PSIS Semarang juga terancam kesehatannya apabila bermain dalam situasi tersebut.

Bahkan, pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah, sempat menawarkan opsi laga ini bisa ditunda atau paling tidak mencari solusi lain lantaran merasa khawatir terhadap kesehatan para pemainnya.