Liga Indonesia

Rusuh Demo, Pemain PSMS Terkena Paparan Gas Air Mata

Selasa, 24 September 2019 21:34 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Skuat PSMS Medan berlatih di komplek Stadion Kebun Bunga, Medan, Selasa (24/9/2019) sore. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Skuat PSMS Medan berlatih di komplek Stadion Kebun Bunga, Medan, Selasa (24/9/2019) sore.

INDOSPORT.COM - Skuat PSMS Medan kembali menjalani latihan rutin mereka pasca balik dari lawatan di Bandung dan Tanggerang dalam lanjutan Liga 2 2019 di komplek Stadion Kebun Bunga, Medan, Selasa (24/9/2019) sore.

Namun ada insiden kecil terjadi dalam sesi latihan tersebut, di mana beberapa pemain PSMS mengalami perih di mata akibat paparan gas air mata.

Hal ini karena jarak lokasi latihan PSMS hanya berjarak sekitar lebih kurang 70-80 meter dari lokasi demo mahasiswa yang berujung rusuh dengan pihak kepolisian di depan Kantor DPRD Sumatera Utara (Sumut), Jalan Imam Bonjol, Medan.

Rusuh yang awal berjalan damai sejak siang akhirnya pecah di sore harinya usai terjadi aksi lempar batu para mahasiswa pendemo yang dibalas dengan tembakan gas air mata dari pihak kepolisian.

Akibatnya suara ledakan dan paparan asap gas air mata sampai ke lokasi latihan PSMS. Meski demikian, latihan tersebut tetap lanjut dan berjalan lancar.

"Iya, kiper yang berlatih di pinggir mengeluh matanya perih karena gas air mata. Saya juga merasakannya. Bahkan Yoga (Triseptyan) mengaku tenggorokannya sakit," kata pelatih kiper PSMS, Muhammad Sabani, kepada INDOSPORT usai latihan.

Hal senada juga dilontarkan salah satu penjaga gawang PSMS, M. Choirun Nasirin. Ia mengaku matanya sedikit perih akibat kena paparan gas air mata tersebut.

"Ya perih mata. Makanya tadi kami (para kiper PSMS) agak menjauh saat latihan pemanasan tadi. Alhamdulillah kami sudah gak apa-apa sekarang," tutur Nasirin.

Sementara pelatih kepala PSMS, Jafri Sastra mengatakan, ia dan anak asuhnya sangat jelas mendengar suara ledakan gas air mata tersebut. Namun hal itu tidak jadi halangan bagi timnya untuk melanjutkan latihan.

"Jaraknya cukup jauh dari sini, makanya kita tetap lanjut (latihan). Tapi misalkan tadi kejadian itu lebih dekat lagi, mungkin anak-anak sudah saya suruh masuk ke dalam kamar (mess)," tutupnya.