Liga Inggris

Merasa Dikhianati, Sponsor Siap Bawa Liverpool ke Meja Hijau untuk Mediasi

Rabu, 25 September 2019 20:39 WIB
Penulis: Martini | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Perusahaan alat-alat olahraga terkemuka dari Amerika Serikat, New Balance dirumorkan akan membawa Liverpool ke meja hijau. Pasalnya, ada indikasi jika klub berjuluk The Reds itu akan beralih sponsor dan telah menjalin kesepakatan dengan Nike.

Hal itu dibenarkan oleh juru bicara Liverpool kepada Sky Sports, jika New Balance telah mengajukan gugatan terkait pelanggaran kerja sama ke ranah hukum.

“Kami membenarkan jika pemasok jersey kami, New Balance, telah membawa Liverpool ke proses hukum di pengadilan,” sebutnya.

Sebelumnya Liverpool telah menjalin kerja sama kontrak senilai 45 juta poundsterling atau hampir Rp800 miliar pertahun dengan New Balance selama enam tahun terakhir, dan kontrak itu akan berakhir di penghujung musim ini.

Namun klub Merseyside itu dirumorkan menyetujui kontrak anyar senilai 70 juta pounsterling atau Rp1,2 triliun dengan perusahaan alat-alat olahraga terkemuka asal Amerika lainnya, yakni Nike.

New Balance merasa dikhianati karena Liverpool mengabaikan mereka selama melakukan negosiasi baru dengan Nike, sehingga kasus ini dibawa ke Pengadilan Tinggi.

Dalam sebuah pernyataan di portal The Athletic, perwakilan New Balance juga sempat mengungkapkan kelanjutan kontrak sponsor bersama Liverpool.

“New Balance bangga menjadi sponsor utama klub Liverpool. Sejak 2011, kami memberi sponsor dengan nilai rekor, kami telah dua kali mencapai angka penjualan jersey tertinggi untuk fans Liverpool, dan kami akan terus melakukan hal yang sama sesuai dengan prestasi klub yang berkembang.”

“Sebagai sponsor yang berdedikasi sejak lama, kami berharap untuk melanjutkan kontrak dengan Liverpool dan memperbarui perjanjian bersama pada tahun 2020. Berdasarkan kontrak sebelumnya, kami juga telah mencocokkan kontrak yang ditawarkan oleh Nike.”

“Sebagai bagian dari proses untuk memperpanjang kontrak, LFC telah menanyakan elemen-elemen dalam kontrak bersama kami. Karena itu, kami meminta agar masalah ini dirujuk ke pengadilan untuk klarifikasi,” pungkasnya.