Liga Italia

Inter Milan dan Kutukan Aneh Dalam Raihan Lima Kemenangan Beruntun di Liga Italia

Kamis, 26 September 2019 18:16 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Goal International
Perayaan gol Marcelo Brozovic di laga AC Milan vs Inter Milan, Minggu (22/09/19) dini hari WIB, di San Siro. Copyright: © Goal International
Perayaan gol Marcelo Brozovic di laga AC Milan vs Inter Milan, Minggu (22/09/19) dini hari WIB, di San Siro.

INDOSPORT.COM - Meski sukses meraih lima kemenangan beruntun di Liga Italia musim ini, namun Inter Milan masih sangat jauh dari kata juara bahkan mereka tengah dihantui sebuah kutukan aneh usai capain fantastis tersebut.

Pada musim 2019/20, Inter Milan dibawah arahan Antonio Conte sukses bermain impresif bahkan sejak awal kompetisi La Beneamata tak pernah menelan satu kekalahan pun.

Menariknya lagi dalam tiga pertandingan terakhir Liga Italia, Inter Milan belum pernah kebobolan dan membuat mereka menjadi tim dengan rasio kebobolan paling rendah musim ini.

Meski punya catatan impresif dengan tak terkalahkan dalam lima pertandingan awal musim, skuat Inter Milan tak boleh jumawa bahkan menganggap jika mereka bakal menjadi juara di akhir kompetis nanti.

Melansir dari laman Italian Football TV, dari 22 tim yang sukses meraih lima kemenangan beruntun, 20 di antaranya selalu sukses finis di urutan dua besar pada akhir musim. 

Artinya ada dua klub yang gagal finis di posisi papan atas sepanjang sejarah Liga Italia, meski mereka sukses meraih lima kemenangan beruntun di awal musim.

Salah satu tim yang bernasib sial tersebut adalah Inter Milan, di mana jawara Liga Champions musim 2009/10 ini sempat rasakan kegagalan serta kutukan lima kemenangan beruntun pada musim 2015/16.

Di musim tersebut Inter Milan sukses meraih lima kemenangan beruntun, bahkan hingga pekan kelima mereka cuma kebobolan satu gol dan memuncaki klasemen di atas Juventus. Inter pun memenangi Derby Della Madonnina atas AC Milan dengan skor tipis 1-0 pada pekan ketiga.

Sayang, petaka terjadi di pekan keenam saat Inter Milan kalah telak dari Fiorentina dengan skor 1-4. Meski masih berada di peringkat atas klasemen usai kekalahan tersebut, namun kekuatan Inter perlahan mulai menurun dan harus melewati tiga laga tanpa kemenangan.

Posisi mereka pun melorot ke urutan empat, meski sukses meraih empat kemenangan beruntun namun peforma Inter Milan hingga akhir musim tak pernah stabil dan akhirnya mengakhiri musim dengan bertengger di peringkat empat.

Dengan catatan tersebut, Inter Milan pun wajib mewaspadai peforma positif mereka musim ini. Bisa jadi raihan lima kemenangan beruntun awal musim ini malah menjadi blunder dan kutukan gagal finis di dua besar akhir musim akan kembali mereka dapatkan.