Bola Internasional

Pemain Liga Belanda Tunjukkan Kepedulian Terhadap Gempa Ambon

Jumat, 27 September 2019 15:21 WIB
Penulis: Ervan Yudhi Triatmoko | Editor: Lanjar Wiratri
© INDOSPORT
Pemain klub Vitesse Arnhem yang memiliki keturunan Indonesia, Navarone Foor, menunjukkan kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi di Ambon pada Kamis (26/09/19) kemarin. Copyright: © INDOSPORT
Pemain klub Vitesse Arnhem yang memiliki keturunan Indonesia, Navarone Foor, menunjukkan kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi di Ambon pada Kamis (26/09/19) kemarin.

INDOSPORT.COM – Bencana gempa bumi yang terjadi di Ambon pada Kamis (26/09/19) pagi tak luput dari perhatian Navarone Foor, pemain sepak bola keturunan Indonesia yang saat ini bermain untuk klub Liga Eredivisie Belanda, Vitesse Arnhem.

Navarone menyampaikan doa sekaligus pesan dukungan terhadap korban Gempa Ambon melalui fitur Instastory di akun Instagram pribadinya.

Pray for Ambon,” begitu tulis Navarone Foor.

Navarone Foor sendiri memang punya keterikatan dengan Indonesia, khususnya Provinsi Maluku. Pemain kelahiran Opheusden itu diketahui memiliki garis keturunan dari daerah Maluku.

© Instagram/navachesney
Doa dan dukungan Navarone Foor untuk Bencana Gempa di Ambon Copyright: Instagram/navachesneyDoa dan dukungan Navarone Foor untuk Bencana Gempa di Ambon

Pemain yang fasih bermain sebagai gelandang tengah maupun gelandang serang itu saat ini membela Vitesse yang berkompetisi di Liga Eredivisie atau kasta teratas kompetisi sepak bola Belanda.

Sebelum gabung Vitesse sejak musim 2016-2017 lalu, Navarone Foor membela klub NEC Nijmegen selama lima musim, sejak tahun 2011.

Musim lalu, pemain kelahiran 4 Februari 1992 itu tampil cukup baik bersama Vitesse dengan mencatatkan satu gol dari 23 penampilan di semua kompetisi. Untuk musim ini, Navarone Foor telah dipercaya tampil dalam lima laga oleh pelatih Leonid Slutsy.

Seperti diketahui, gempa bumi  bermagnitudo 6,8 yang dimutakhirkan menjadi 6,5 melanda Ambon pada Kamis (26/09/19) kemarin. Selain Ambon, sejumlah daerah lain di Provinsi Maluku seperti Kairatu dan Haruku juga merasakan gempa tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Jumat (27/09/19) menjelaskan bahwa gempa Ambon disebabkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar. BMKG menambahkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.