Liga Italia

Marco Giampaolo Terancam Dipecat, Sesepuh AC Milan Mulai Bergerak

Minggu, 29 September 2019 18:51 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Mantan pelatih sepak bola AC Milan, Arrigo Sacchi, memberi saran kepada pihak Rossoneri yang kabarnya berpotensi besar untuk memecat Marco Giampaolo.

Marco Giampaolo memang tengah santer diisukan bakal didepak oleh AC Milan lantaran dirinya dinilai kurang mumpuni untuk mengembalikan kejayaan klub yang berjuluk Rossoneri itu. Hal ini dapat dilihat dari prestasi buruk Milan di Liga Italia musim ini. 

Sampai pada pekan ke-5 Liga Italia, Milan hanya mampu menang dua kali (1-0 lawan Brescia dan 1-0 lawan Hellas Verona) dan sudah tiga kali kalah, yaitu 0-1 lawan Udinese, 0-2 lawan Inter Milan, dan 1-2 lawan Torino. Dengan hasil tersebut, mereka menempati posisi 12 dengan enam poin.

Posisi tersebut menjadi sangat berat jika mereka harus menjadi juara Liga Italia musim ini. Pasalnya, poin yang Milan torehkan tersebut masih terpaut 12 poin dari pemuncak klasemen, Inter Milan (18 poin) dan hanya memiliki selisih dua poin dari Udinese (empat poin) di zona degradasi.

Prestasi buruk itulah yang memunculkan berbagai rumor dan spekulasi bahwa AC Milan akan segera mendepak Giampaolo. Meski demikian, mantan pelatih Rossoneri yang bernama Arrigo Sacchi memberikan pembelaan terhadap sosok berusia 52 tahun itu seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Tribal Football.

"Giampaolo telah menunjukkan peningkatan yang jelas dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saya bisa melihat bahwa Giampaolo lebih bisa diandalkan ketimbang saya sendiri pada 1987. Marco telah melatih di Serie C, B, dan A selama beberapa tahun," ujar Sacchi.

"Lebih dari empat musim, semua tim yang dilatihnya menjadi berkembang pesat melebihi ekspektasi. Mereka menjadi protagonis dalam sepak bola dengan menampilkan permainan yang cantik dan menghibur," lanjut sosok berusia 73 tahun itu.

"Dia juga mampu memunculkan sisi terbaik dari setiap pemain muda yang ia miliki. Hal itu membuatnya menjadi lebih seperti seorang guru dibanding pelatih. Semua ide dan sudut pandang yang ia miliki mampu menembus dimensi normal yang sering tak dipikirkan orang lain," tambahnya.

Selain itu, Sacchi juga memberikan nasehat yang ia tujukan kepada AC Milan untuk jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Karena, dirinya juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang Giampaolo rasakan.

"Pihak klub jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan akhir. Akan lebih baik bagi kita untuk menunjukkan rasa percaya, yakin, dan bersahabat. Itulah cara yang dilakukan oleh Silvio Berlusconi dan Adriano Galliani terhadap saya," ungkapnya.

"Saat itu, saya bukan siapa-siapa, tapi klub memercayai saya dan bersedia untuk mengikuti pola pikir saya, termasuk dalam strategi transfer pemain. Giampaolo juga perlu mendapat rasa hormat dari Milan. Karena, hanya itulah yang bisa membuatnya mampu berkembang," tutupnya.

Tak lama lagi, AC Milan akan menjamu Fiorentina di San Siro. Ini merupakan salah satu laga penentu bagi nasib Marco Giampaolo. Jika skuat asuhannya bisa menampilkan yang terbaik, besar kemungkinan pihak Rossoneri akan tetap mempertahankannya bersama raksasa sepak bola Liga Italia itu.