Liga Indonesia

3 Pemain Asing Rebutan Bola Mati, Begini Respons Pelatih PSIS Semarang

Senin, 30 September 2019 14:35 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, dalam pertandingan Liga 1 di Stadion Patriot Bekasi, Minggu (15/9/19). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, dalam pertandingan Liga 1 di Stadion Patriot Bekasi, Minggu (15/9/19).

INDOSPORT.COM - Ada pemandangan menarik dalam laga PSIS Semarang melawan Perseru Badak Lampung FC di Stadion Moch. Soebroto, Kota Magelang, Minggu (29/9/19), kemarin sore.

Para pemain asing PSIS, yakni Claudir Marini Jr, Bruno Silva, dan Jonathan Cantillana saling berebut peran eksekutor bola mati timnya. Hal ini cukup wajar karena masing-masing dari mereka memang memiliki kemampuan mengambil tendangan bebas yang cukup bagus.

Pelatih Bambang Nurdiansyah pun angkat bicara terkait adanya saling rebutan untuk menjadi penendang bola mati di antara pemain asingnya pada laga kemarin sore.

“Sudah saya tentukan sebenarnya saat latihan soal siapa yang berhak mengambil tendangan bebas. Pertama Bruno, kedua David, ketiga Marini, bahkan keempat Jonathan. Waktu official training kami setengah jam latihan itu terus,” ujar Bambang Nurdiansyah.

“Di sesi latihan juga gol terus, tapi dalam pertandingan kok malah melambung. Saya pribadi mengerti mengapa Jonathan ingin ambil, Bruno Silva sudah dua tiga kali tendangannya melambung terus. Wajar kalau dia ingin ambil,” imbuh pria yang akrab disapa Banur tersebut.

PSIS Semarang memang mampu menciptakan beberapa peluang dari situasi bola mati sepanjang laga kontra Badak Lampung FC, namun eksekutor-eksekutor mereka selalu saja gagal menjaringkan bola ke gawang tim tamu yang dijaga Yoewanto Beny.

Bahkan, Banur juga menyebut bahwa tidak hanya tendangan bebas saja yang ia latih. Skema tendangan penjuru juga sudah ia siapkan, namun penyelesaian akhir lagi-lagi menjadi masalah bagi Hari Nur Yulianto dkk. di depan gawang lawan.