Liga Champions

3 Pembuktian Sarri dari Kemenangan Telak Juventus atas Bayer Leverkusen

Rabu, 2 Oktober 2019 12:22 WIB
Editor: Juni Adi
© Charlie Crowhurst/GettyImages
Maurizio Sarri, Pelatih Juventus. Copyright: © Charlie Crowhurst/GettyImages
Maurizio Sarri, Pelatih Juventus.

INDOSPORT.COM - Juventus sukses meraih kemenangan telak saat menjamu Bayer Leverkusen di matchday ke-2 Gurp D Liga Champions pada Rabu (02/10/19) dini hari WIB.

Bermain di Allianz Stadium, tuan rumah Juventus menang dengan skor 3-0. Masing-masing gol diciptakan oleh Gonzalo Higuain, Federico Bernardeschi, dan Cristiano Ronaldo.

Ini merupakan kemenangan perdana Juventus di ajang Liga Champions musim ini, setelah sebelumnya di laga perdana mereka hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Atletico Madrid.

Selain itu, tiga poin ini juga menjadi pembuktian keputusan Maurizio Sarri sebagai pelatih Juventus. Apa saja kehebatan itu? Berikut rangkumannya:

1. Ronaldo-Dybala Bisa Main Bareng

Di laga melawan Bayer Leverkusen, adalah kali kedua Maurizio Sarri menurunkan duet Cristiano Ronaldo dan Paulo Dyabala musim ini.

Sebelumnya, duet Ronaldo-Dybala untuk kali pertama tampil bersama saat Juventus menang 2-1 atas Hellas Verona di pekan ke-4 Serie A pada Sabtu (21/09/19) lalu.

Namun Dybala harus memulai laga dari bangku cadangan saat turun di laga Juventus vs Bayer Leverkusen, setelah masuk menggantikan Gonzalo Higuain menit ke-83. Sedangkan melawan Hellas Verona, ia tampil sejak menit awal bersama Ronaldo.

Maurizio Sarri selaku juru taktik Juventus menyebut Ronaldo dan Dybala merupakan duet penyerang yang bisa saling melengkapi. Hal tersebut juga membuktikan kalau keduanya bisa tampil bersamaan. 

"Dybala punya teknik yang luar biasa dan Ronaldo adalah seorang juara. Saya pikir mereka bisa bermain bersama dan saling melengkapi," ungkap Sarri.

“Ronaldo adalah pemain hebat dan bisa bermain dengan siapapun. Sementara Higuain adalah pemain dengan kemampuan luar biasa,” tambah Sarri.

2. Matthijs de Ligt Bukan Pembelian Gagal

Bersinar bersama Ajax Amsterdam, membuat Juventus kepincut untuk memboyong Matthijs de Ligt pada musim panas lalu.

Namun sayangnya, sinar pemain berposisi sebagai bek itu malah meredup di awal musim ini. Bahkan beberapa kali De Ligt justru dicadangkan oleh sang pelatih, Maurizio Sarri di pertandingan Juventus. 

Tercatat hingga pekan ke-6 Liga Italia musim ini, De Ligt baru dimainkan sebanyak empat pertandingan. Tiga diantaranya tampil selama 90 menit.

Menurut Sarri, belum dipercayainya De Ligt mengawal lini pertahanan Juventus di awal musim ini karena bek tersebut masih belum siap bermain di Italia, dan masih membutuhkan adaptasi.

"Matthijs de Ligt masih dalam tahap perkembangan, kami perlu lebih bersabar lagi. Dia masih sangat muda dan datang dari gaya sepakbola yang sangat berbeda kala masih di Ajax. Dia fenomenal, namun saya rasa dia belum siap,” jelas Sarri.

Perlahan tapi pasti, De Ligt membuktikan kualitasnya saat membawa Juventus meraih cleansheet melawan Bayer Leverkusen di Liga Champions dini hari tadi, dimana dirinya tampil 90 menit.

"Saya senang dengan penampilan saya dan terutama karena kami menang malam ini, dan bermain bagus," kata De Ligt di situs resmi klub.

"Saya baik-baik saja di sini, saya menetap di kota baru dan negara baru ini, dan saya bahagia."

3. Masa Depan Juan Cuadrado

Masa depan Juan Cuadrado di Juventus hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Kedua belah pihak belum melakukan pertemuan guna membahasa kontrak baru yang tinggal menyisakan satu musim lagi atau berakhir tahun 2020 nanti.

Hal tersebut tak lepas dari faktor kahadiran Cuadrado yang mulai tak terpakai, karena pemain asal Kolombia itu tidak banyak mendapat kesempatan bermain dan lebih banyak menghuni bangku cadangan di era Maurizio Sarri.

Dari lima laga yang sudah dilakoni di Liga Italia, tak ada satupun yang tampil sejak menit awal ataupun tampil selama 90 menit penuh. 

Namun, Sarri baru memberi kesempatan Cuadrado tampil full time saat melawan Bayer Leverkusen. Posisinya sebagai winger tergeser menjadi bek kanan, dan ia mampu tampil maksimal.

“Aku tentu sangat senang menyambut hasil pertandingan ini. Sebelum pertandingan, aku datang ke pelatih dan bilang akan mengubah mental bermainku. Barzagli selalu mengarahkanku, jadi aku merasa tenang dan lebih percaya diri,” tutur Cuadrado.

Tapi bermain bagus sebagai bek kanan pada dini hari tadi, tidak menjamin masa depan dan posisi Cuadrado akan aman. Apalagi ia harus bersaing dengan sejumlah bek kanan lain, seperti Danilo, dan Mattia De Sciglio.