INDOSPORT.COM – Pertandingan sepak bola Iran vs Kamboja mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir, Timnas Iran ditonton oleh wanita secara langsung di stadion.
Didukung langsung oleh kaum hawa, Timnas Iran berpesa 14 gol saat menjamu Kamboja dalam laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Azadi, Teheran, Kamis (10/10/19) malam WIB.
Dilansir dari berita sepak bola Sport BBC, kemenangan Iran atas Kamboja tepat bersamaan dengan kaum wanita secara resmi diizinkan masuk ke stadion untuk menonton pertandingan tim kesayangan mereka.
Tercatat, sekitat 3.500 tiket khusus wanita di pertandingan tersebut langsung ludes dalam hitungan menit. Pihak penyelenggara bahkan sampai menutup loket tiket satu jam sebelum kick-off dimulai.
Lebih anehnya lagi, hanya tribun khusus wanita yang terlihat penuh sedangkan sebagian besar tribun di bagian lain kosong tanpa dihuni oleh pendukung Timnas Iran maupun Kamboja. Hal ini terlihat pada video yang diunggah jurnalis wanita asal Iran @Maryampapi di Twitter.
#با_من_به_ورزشگاه_بیا pic.twitter.com/pqRFCFUo1H
— Maryampapi (@maryampapi1) October 10, 2019
Dukungan dari kaum hawa tentunya melecutkan semangat para pemain Iran untuk tampil beringas sejak menit awal pertandingan melawan tim tamu, Kamboja.
Pasukan Marc Wilmots melumat tamunya dengan skor sangat mencolok 14-0. Karim Ansarifard menjadi bintang kemenangan dengan torehan empat golnya. Sementara Serdar Azmoun mampu mengemas tiga gol.
Iran allowed female supporters into their football ground to watch their World Cup Qualifier against Cambodia after overturning a 40-year ban.
— Squawka News (@SquawkaNews) October 10, 2019
A massive step towards equality. 🇮🇷 pic.twitter.com/nuhzjfQpFL
Mahdi Teremi dan Mohammed Mohebi masing-masing mengemas dua gol. Tiga gol lainnya dibuat oleh Ahmad Naouralhi, Mehrdad Mohammadi dan Hossein Kannanizadegan.
Kemenangan telak ini mengantarkan Iran memuncaki klasemen grup G dengan raihan enam angka dari dua laga. Mereka unggul dua angka dari tetangga mereka Iraq yang berada di urutan kedua.
Larangan ini muncul menyusul kematian Sahar Khodayari akibat bunuh diri tepat setelah pengadilan mendakwanya karena nekat datang ke stadion dengan mengenakan pakaian laki-laki dan rambut palsu.