Liga Indonesia

Talkshow Caketum PSSI di TVRI Batal, Akmal Marhali Sebut Ada yang Aneh

Kamis, 17 Oktober 2019 16:45 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pembatalan acara talkshow ‘Caketum Bicara Bola: PSSI Baru Mau Kemana?’ yang disiarkan TVRI, Rabu (16/10/19), membuat Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, merasa heran.

Akmal semula bertindak sebagai panelis bersama Ignatius Indro dan Yusuf Kurniawan dalam diskusi yang rencananya dihadiri beberapa Caketum PSSI, yakni Rahim Soekasah, Vijaya Fitriyasa, Afen Hinelo, Yesayas Oktavianus, dan Arif Putra Wicaksono.

Akan tetapi, acara yang semula ‘Caketum Bicara Bola’ mendadak berubah konsep menjadi ‘Indonesia Bicara’ setelah PSSI melayangkan surat peringatan kepada TVRI.

“Bersama ini PSSI menyatakan keberatan atas diadakannya program Caketum Bicara Bola yang akan dilaksanakan oleh TVRI,” bunyi surat bernomor 4448/UDN/1019/x-2019 bertanda tangan Sekjen PSSI, Ratu Tisha.

PSSI menyebut acara talkshow TVRI yang menghadirkan caketum PSSI tidak melalui izin PSSI dan Komite Pemilihan PSSI. Hal tersebut lantas membuat Akmal heran.

“Mendadak di studio berubah. PSSI melarang acara digelar. Caketum yang naik ke atas panggung diancam akan didiskualifikasi. Aneh bin ajaib. Padahal, tak ada aturannya soal caketum tidak boleh tampil dalam acara diskusi di televisi,” papar Akmal melalui Instagram pribadinya, Kamis (17/10/19).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by akmalmarhali (@akmalmarhali20) on

Akmal Marhali menilai keberadaan talkshow yang dihadiri caketum PSSI bagus untuk mengetahui visi dan misi mereka. Pembatalan talkshow itu, sebut Akmal, bahkan membuat mantan Menpora, Hayono Isman, merasa bingung.

“Ancaman dari PSSI membuat para calon tak berani tampil. Mantan Menpora Hayono Isman sampai geleng-geleng kepada terkait ancaman yang diberikan via email dan Whatsapp,” papar Akmal.

Pada akhirnya, Akmal Marhali yang semula menjadi panelis justru bertindak sebagai narasumber. Ia mengaku sepanjang acara hanya memaparkan materi soal pemberantasan match fixing.