Liga Indonesia

Padat, Pelatih Persib Nilai Jadwal Kompetisi Liga 1 Putri Tak Ideal

Jumat, 18 Oktober 2019 14:55 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Indra Citra Sena
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pemain Persib Putri mendapat pengarahan dari pelatih Iwan Bastian di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Rabu (16/10/19). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pemain Persib Putri mendapat pengarahan dari pelatih Iwan Bastian di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Rabu (16/10/19).

INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung Putri, Iwan Bastian, menilai jadwal kompetisi sepak bola Liga 1 Putri 2019 tidak ideal. Pasalnya, jeda dari pertandingan ke pertandingan lain dirasa sangat singkat. 

Hal itu dirasakan Persib selama seri pertama yang berlangsung di Yogyakarta. Mereka melahap empat pertandingan dalam rentang waktu lima hari sehingga kekurangan waktu recovery fisik. 

Ibas, sapaan akrab Iwan Bastian, sempat mengutarakan keinginannya agar jadwal pertandingan Liga 1 Putri 2019 bisa diperbaiki. Tujuan utamanya tentu supaya setiap tim memiliki jeda dan recovery yang cukup. 

"Kalau menurut saya tak ideal, kemarin saya juga sudah mengutarakan ingin ada perubahan jadwal, kalau bisa tak lagi sekarang main besok main. Kalau mau, sekarang main, lalu jeda istirahat, baru main lagi. Seperti itu istilahnya wajar," kata Ibas. 

Ibas menuturkan, jadwal pertandingan yang terlalu padat berpotensi membuat pemain terkena cedera. Penampilan di atas lapangan menjadi kurang maksimal karena waktu waktu istirahat mereka kurang setelah melakoni pertandingan. 

"Apalagi ajang ini melibatkan perempuan. Laki laki saja tak bakalan sanggup. Pertandingan juga digelar siang. Kemarin saya sudah bicara dan meminta penjadwalan ulang. Kasihan pemain kami seperti robot, sekarang main jam 1, besok main lagi jam 1," tegas Iwan Bastian.

Idealnya, jadwal pertandingan Liga 1 Putri 2019 digelar tiga hari sekali sehingga pemain memiliki waktu memulihkan kebugaran selama dua hari. Dengan begitu, penampilan pemain di lapangan akan lebih maksimal dan pertandingan akan semakin menarik.

"Recovery paling bagus ya dua hari. Bertanding, kemudian recovery dua hari baru main lagi. Idealnya dua hari, ya walaupun satu hari kurang cukup," tandas Ibas. 

Keinginan Ibas agar setiap tim memiliki waktu recovery ideal belum bisa terwujud dalam waktu dekat mengingat seri kedua yang rencananya berlangsung di Bogor akan kembali padat, yakni 25-31 Oktober.