Liga Indonesia

Liga 2: Sriwijaya FC Bedah Kekuatan Rival di Grup Neraka

Selasa, 22 Oktober 2019 10:48 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© INDOSPORT
Sriwijaya FC tergabung di Grup A babak 8 besar Liga 2 2019 yang disebut sebagai neraka. Copyright: © INDOSPORT
Sriwijaya FC tergabung di Grup A babak 8 besar Liga 2 2019 yang disebut sebagai neraka.

INDOSPORT.COM - Sriwijaya FC tergabung di Grup A babak 8 besar Liga 2 2019 yang disebut sebagai neraka. Laskar Wong Kito harus bersaing dengan tim kuat seperti Persiraja Banda Aceh, Persewar Waropen dan Mitra Kukar. 

Babak delapan besar Liga 2 2019 bakal dimainkan dalam format laga kandang dan tandang. Itu artinya setiap tim punya peluang untuk saling mengalahkan. 

Persiraja menjadi tim paling menakutkan di kandang. Di babak penyisihan wilayah barat, tim besutan Hendri Susilo ini belum tersentuh kekalahan sama sekali. Sebanyak 11 pertandingan yang dimainkan di kandang berhasil disapu bersih.

Persewar Waropen, yang finish di posisi runner up di wilayah barat, juga menjadi ancaman serius. Persewar menyudahi babak penyisihan wilayah timur dengan 31 poin, dengan 9 kali kemenangan dan 6 kali bermain imbang. Mereka hanya terpaut 2 poin dari Persik Kediri di posisi puncak Persik Kediri. 

Berikutnya Mitra Kukar. Tim berjuluk Naga Mekes ini memang lolos dengan tidak mudah ke babak delapan besar. Tapi, Mitra Kukar tetap menjadi tim yang paling dijagokan. 

Mitra Kukar sama dengan Sriwijaya FC, tim yang terdegradasi dari Liga 1 musim lalu. Hendra Bayauw dan kawan-kawan juga punya misi yang sama kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim ini.

Materi pemain pun dari lini belakang sampai depan berlabel Liga 1. Ada Ahmad Bustomi, Rishadi Fauzi, Arif Suyono, Hendra Bayauw, Atep, dan pemain lainnnya. 

Sriwijaya FC bakal berupaya maksimal dengan mengevaluasi tim agar tampil lebih garang. Laskar Wong Kito sendiri tercatat sebagai tim dengan pertahanan terbaik kedua di wilayah barat.

Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Kas Hartadi, sadar betul jika babak delapan besar sangat berat. Setiap tim punya peluang yang sama untuk lolos. 

Kas langsung bercepat melakukan persiapan termasuk membenahi kelemahan tim salah satunya lini depan. 

Catatan apik di lini belakang tidak seiring dengan jumlah gol yang disarangkan. Dari 22 laga, lini serang Sriwijaya FC hanya mampu merobek jala lawan 26 kali atau rata-rata hanya 1,18 gol per pertandingan.

Kurang garangnya lini depan Sriwijaya FC turut disadari pelatih Kas Hartadi. Dia menilai timnya masih lemah dalam transisi. Sehingga support dari lini tengah sering terlambat.

Meski begitu, dia tidak terlalu ambil pusing. Baginya kemenangan tim jauh lebih penting. Dia juga tidak mempermasalahkan jumlah gol yang tercipta selagi tim mampu memenangkan pertandingan.

“Terpenting kemenangan tim. Bahkan setengah gol saja tidak masalah, yang penting menang,” ujar Kas Hartadi, Selasa (22/10/19).

Dalam babak delapan besar, eks pelatih Kalteng Putra itu mengingatkan anak asuhnya untuk lebih fokus dulu lolos dari penyisihan grup. Dia meminta agar tidak terlalu memikirkan kans juara.

“Fokus utama kita lolos empat besar dan setelah itu kita harus bisa menang agar bisa promosi ke Liga 1. Usai itu baru kita berbicara soal juara,” ujar pelatih Sriwijaya FC itu.