In-depth

Persamaan Iwan Bule dan Edy Rahmayadi Usai Terpilih sebagai Ketum PSSI

Sabtu, 2 November 2019 17:54 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Iwan Bule memiliki kesamaan dengan Edy Rahmayadi usai terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2019-2023. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Iwan Bule memiliki kesamaan dengan Edy Rahmayadi usai terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2019-2023.

INDOSPORT.COM – Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dipastikan bakal menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Sabtu (02/11/19) siang.

Iwan Bule mampu mendapatkan suara sebanyak 82 suara dari 85 voter yang hadir dalam acara Kongres Luas Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Itu dibenarkan langsung oleh Calon Ketua Umum PSSI lainnya, yakni Arif Putra Wicaksono. “Iwan Bule raih 82 suara dari 85 suara. Yang tiga abstain karena salah isi,” ujarnya.

Akan tetapi, dalam pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 tersebut menghadirkan sejumlah drama. Salah satunya adalah aksi dorong-dorongan dan mundurnya beberapa Caketum.

Terhitung, ada delapan Caketum PSSI yang mundur dari pencalonan, yakni La Nyalla Matalitti, Aven Hinelo, Beny Erwin, Bernhard Limbong, Fary Djemi Francis, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.

Dengan pengunduran delapan Caketum PSSI periose 2019-2023 ini, Iwan Bule masih ditemani oleh Arif Putra Wicaksono dan Rahim Soekasah.

Namun dua Caketum PSSI tersebut tidak mendapatkan satupun suara dari voter. Hingga akhirnya mereka harus rela memberikan jabatan Ketum PSSI kepada Iwan Bule.

© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Gubernur Sumut sekaligus Dewan Pembina PSMS, Edy Rahmayadi..jpg Copyright: Aldi Aulia Anwar/INDOSPORTGubernur Sumut sekaligus Dewan Pembina PSMS, Edy Rahmayadi.

Momen ini nyatanya juga sama dengan apa yang terjadi di KLB 2016 lalu, di mana saat itu Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.

Pada KLB 2016 lalu, juga menghadirkan lebih dari 3 Caketum dan Waketum PSSI yang mundur atau tak melanjutkan pencalonan. Mereka adalah Erwin Aksa, Tonny Apriliani, Dhojar Arifin, dan Sihar Sitorus.

Dari keempat nama tersebut, hanya Djohar Arifin yang tak lolos dari verifikasi pencalonan. Karena dirinya telah menerima sanksi seumur hidup dari PSSI pada 2015 lalu.

Mundurnya beberapa Caketum dan Waketum PSSI tersebut, bursa pemilihan pemimpin federasi sepak bola Indonesia pun tinggal menyisakan Eddy Rumpoko, Bernhard Limbong, Moeldoko, Edy Rahmayadi, Sarman dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Situasi tersebut nyatanya menjadi salah satu persamaan antara Iwan Bule dengan Edy Rahmayadi. Terlepas dari keduanya seorang aparat negara.