Liga Indonesia

Arema FC Tanggung Kerugian Ratusan Juta Rupiah saat Lawan Madura United

Sabtu, 9 November 2019 08:58 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Bergantinya waktu kick-off dari malam ke sore hari, membuat Arema FC mesti menanggung kerugian yang mencapai ratusan juta saat pertandingan melawan Madura United. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Bergantinya waktu kick-off dari malam ke sore hari, membuat Arema FC mesti menanggung kerugian yang mencapai ratusan juta saat pertandingan melawan Madura United.

INDOSPORT.COM - Bergantinya waktu kick-off dari malam ke sore hari, membuat Arema FC mesti menanggung kerugian yang mencapai ratusan juta saat pertandingan melawan Madura United (MU) pada pekan ke-27 Liga 1, Jumat (08/11/19) kemarin. Arema sendiri sukses memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 2-0.

Menyikapi hal itu, pihak Panpel hanya bisa pasrah. Pasalnya, potensi pemasukan yang seharusnya bisa dimaksimalkan, ternyata meleset dari ekspektasi.

Dari 30 ribuan tiket yang dicetak Panpel, hanya sekitar 5 persen saja yang laku terjual. Lebih tepatnya, laga Arema FC versus Madura United hanya disaksikan dengan jumlah 6.881 pasang mata dari 45 ribu kapasitas maksimal Stadion Kanjuruhan.

"Pertandingan melawan Madura United sebenarnya cukup bagus. Karena sama-sama berada di papan atas," ujar Ketua Panpel Arema FC,  Abdul Haris.

Di satu sisi, situasi tersebut tetap tidak bisa disesali terlalu dalam. Pihak Panpel juga sudah mempertimbangkan seberapa besar animo Aremania untuk datang ke stadion saat melawan MU.

"Karena Aremania ini kan mayoritas para pelajar dan juga bekerja. Sehingga tidak memungkinkan mereka untuk datang ke stadion jika kick-off sore hari," ujar Ketua Panpel Arema FC tersebut.

"Sementara untuk kick-off, kami sudah mengajukan digelar malam hari. Tapi pihak kepolisian punya pertimbangan keamanan, jadi kami memaklumi juga," sambung Abdul Haris.

Jika dihitung dengan harga tiket paling murah seharga Rp 40 ribu, maka Panpel hanya mendapatkan pendapatan mencapai Rp 275 juta. Angka yang terhitung masih jauh dari potensi penjualan tiket yang mencapai Rp 1 Miliar jika semua tiket laku terjual.