In-depth

Evaluasi Timnas Indonesia U-23 Jelang SEA Games 2019: Transisi Serangan Balik Masih Meragukan

Minggu, 17 November 2019 16:00 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia U-19 usai pertandingan antara Indonesia U-19 vs Korea Utara U-19. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia U-19 usai pertandingan antara Indonesia U-19 vs Korea Utara U-19.

INDOSPORT.COM - Masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi dari Timnas Indonesia U-23 jelang dimulainya cabang sepak bola putra SEA Games 2019. 

Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih kemenangan 2-1 dalam laga uji coba kedua menghadapi Timnas Iran jelang SEA Games 2019. Skuat Garuda Muda berhasil menang dengan skor 2-1 atas Timnas Iran, Sabtu (16/11/19).

Bermain di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Timnas Indonesia mampu menunjukkan penampilan impresif. Terbukti di menit 32 Muhammad Rafli berhasil membawa Timnas Indonesia U-23 unggul.

Sayang jelang turun minum, Iran berhasil menyamakan kedudukan lewat sepakan penalti Reza Shekari pada menit 40. Kepastian kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Iran akhirnya datang pada menit 84 lewat kaki Egy Maulana Vikri.

Hasil ini terbilang bagus mengingat Iran merupakan lawan yang kuat. Pada uji coba pertama, Indonesia juga menahan imbang Iran 1-1. 

Secara umum, timnas Indonesia bermain solid di pertandingan ini. Namun begitu, bukan berarti Garuda Muda tanpa kelemahan. Ada sejumlah hal yang harus dievaluasi jelang SEA Games yang sudah di depan mata. 

Timnas Indonesia memiliki kelemahan yang cukup terlihat saat menjalani ajang CFA International Football Tournament 2019. Dalam turnamen segi empat melawan China, Yordania, dan Arab Saudi, Indonesia tercatat hanya meraih satu imbang dan sisanya kalah. 

Barisan belakang timnas terlihat masih menjadi titik lemah, terutama dalam kontrol bertahan. Pada laga melawan Yordania, pertahanan Indonesia terlihat cukup kocar-kacir dan tidak memiliki ketenangan. 

Sayangnya, dengan kondisi seperti ini, melawan lawan-lawan yang kuat seperti China, Arab Saudi, dan Yordania, transisi serangan balik yang dilakukan Syahrian Abimanyu dkk belum berjalan dengan baik. 

Lambatnya respons pemain dalam melakukan transisi serangan balik sering membuat Indonesia kesulitan mencetak gol. Beruntung, hal ini mulai diperbaiki saat dua kali uji coba melawan Iran

Walau begitu, bukan berarti hal ini tak bisa terulang di SEA Games nanti. Oleh karena itu, Indra Sjafri harus memastikan konsistensi timnas dalam melakukan transisi serangan balik yang baik. 

Tak cuma transisi, dalam laga melawan Iran, terlihat penyelesaian akhir juga masih belum maksimal. Diharapkan Timnas Indonesia U-23 jangan lagi mudah membuang-buang peluang. 

Di atas kertas, lawan-lawan Indonesia di SEA Games nanti masih di bawah Iran, China, ataupun Arab Saudi. Namun patut dicatat, Indonesia berada satu grup dengan Thailand dan Vietnam yang notabene mampu memainkan sepak bola yang bagus. 

Thailand dan Vietnam berpotensi sanggup memberikan tekanan berat ke pertahanan Garuda Muda. 

Untuk satu ini, Indra Sjafri pun mesti waspada. Pasalnya, dari dua laga uji coba melawan Iran, Timnas Indonesia U-23 bermain dalam tekanan dan kerap berada dalam situasi berbahaya. 

Egy Maulana Vikri dkk hanya bisa mengandalkan serangan balik. Itu pun masih membuang sejumlah peluang yang ada. 

Untuk itulah, transisi serangan balik dan penyelesaian akhir menjadi evaluasi terbesar yang mesti diperbaiki timnas jelang SEA Games. 

Selebihnya, Garuda Muda bermain solid. Maklum, tim ini sudah lama bermain semenjak U-19 dengan arahan pelatih yang sama. Bahkan, tim ini telah teruji dengan menjuarai Piala AFF U-22 awal 2019 silam.

Pertandingan sepak bola putra SEA Games 2019 mulai digelar pada 25 November 2019 mendatang. Indonesia yang menargetkan medali emas, tergabung di Grup B bersama Laos, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam dan juara bertahan Thailand. 

Laga perdana Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2019 diadakan pada 26 November 2019 dengan melawan tim kuat Thailand.