In-depth

Mengingat Momen Kala Persiraja Masih di Kasta Teratas Sepak Bola Indonesia

Senin, 18 November 2019 18:31 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Lanjar Wiratri
© liga-indonesia.id
Skuat Persiraja Banda Aceh. Copyright: © liga-indonesia.id
Skuat Persiraja Banda Aceh.

INDOSPORT.COM - Tak ada salahnya menoleh momen Persiraja Banda Aceh, yang kini berada di Liga 2, saat masih bermain di kasta teratas sepak bola Indonesia, tepatnya musim 2007-08.

Persiraja memiliki sejumlah momen kala masih tampil di kasta teratas sepak bola Indonesia usai ajang Perserikatan dan Galatama dilebur pada 1994 silam.

Klub berjuluk Laskar Rencong ini sempat bermain selama tujuh musim dari 1994 silam. Meski saat itu kompetisi tertinggi Indonesia kerap menggunakan format dua wilayah.

Ketika tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Persiraja sempat dihuni oleh striker tajam almarhum Irwansyah. Namanya kerap masuk dalam jajaran top skor kala itu.

Tetapi sang pemain kini telah tiada usai hilang ketika tsunami menerjang Aceh 2004. Bahkan hingga kini Persiraja belum bisa menemukan striker seperti Irwansyah.

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Laga Pertandingan babak pertama antara Persiraja Banda Aceh vs Mitra Kukar, skor 2-0, Sabtu (09/11/19). Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTLaga Pertandingan babak pertama antara Persiraja Banda Aceh vs Mitra Kukar, skor 2-0, Sabtu (09/11/19).

Saat masih bermain di kasta teratas sepak bola Indonesia, Persiraja juga menjadi salah satu klub yang sukses membuat nama Ismed Sofyan bersinar.

Meski sempat mengalami degradasi, Persiraja dengan sabar berusaha bangkit untuk menjaga eksistensi sepak bola Aceh di kasta teratas si kulit bundar Indonesia.

Hasilnya adalah mereka bisa promosi lagi pada musim 2006 usai bisa finis di posisi kedua pada babak berikutnya dari fase wilayah.

Namun Persiraja kembali degradasi di musim 2007-08. Pasalnya Laskar Rencong hanya finis di urutan ke-17 dengan 26 poin di wilayah barat.

Sriwijaya FC Double Winners

© Tiyo Bayu Nugroho/INDOSPORT
Ilustrasi logo Sriwijaya FC. Copyright: Tiyo Bayu Nugroho/INDOSPORTIlustrasi logo Sriwijaya FC.

Pada saat Persiraja promosi dan kembali degradasi ternyata ada momen dimana salah satu klub yang berpindah kepemilikan, yakni Sriwijaya FC meraih double winners.

Pasalnya Sriwijaya FC sukses merengkuh gelar Liga Super Indonesia dan Piala Indonesia pada musim 2007-08. Hal itu membuat Sriwijaya FC untuk pertama kalinya tampil di babak grup Liga Champions Asia 2009.

Pada musim tersebut, Persiraja kalah dua kali dari Sriwijaya FC pada 15 April 2007 dengan skor 1-2 dan 18 Agustus 2007 dengan hasil 5-0.

Gonzales Hattrick Top Skor

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Cristian  Gonzales akan melakukan selebrasi usai selebrasi Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTCristian Gonzales akan melakukan selebrasi usai selebrasi

Ketika Persiraja berhasil promosi dan kembali degradasi ternyata striker kelahiran Uruguay (kini sudah dinaturalisasi) Cristian Gonzales merengkuh hattrick top skor.

Di 2007-08, Gonzales sukses membuat 32 gol dalam semusim. Lalu pada 2006, Gonzales juga dinobatkan sebagai top skor usai membuat 29 gol.

Di 2005, Gonzales juga menjadi pemain paling subur di kompetisi teratas sepak bola Indonesia kala membuat 25 gol dalam satu musim penuh.

Wakil Aceh Turun Kasta

© INDOSPORT
Logo-logo Klub Sumatra: Persiraja Banda Aceh, PSDS Deli Serdang, PSSB Bireun. Copyright: INDOSPORTLogo-logo Klub Sumatera: Persiraja Banda Aceh, PSDS Deli Serdang, dan PSSB Bireun.

Momen terakhir yang terjadi ketika Persiraja bisa naik kasta teratas dan degradasi adalah klub dari wakil-wakil Aceh harus turun kasta.

Pasalnya di musim 2008-09, kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia hanya menggulirkan 18 klub yang sehat secara finansial dan aspek lainnya.

Sehingga tim-tim yang berada di wilayah barat yang di bawah 10 besar harus mengalami degradasi massal. Karena sebagian juga diambil dari wilayah timur.

Klub-klub seperti PSDS Deli Serdang (posisi 14, 44 poin), Persiraja Banda Aceh (urutan 17, 26 poin), dan PSSB Bireun (posisi 18, 24 poin) harus degradasi.

Kini harapan Persiraja terbuka lebar usai bisa tembus ke babak semifinal Liga 2 2019. Mereka tinggal memainkan dua pertandingan untuk naik ke Liga 1 2020.