Bola Internasional

Suporter Vietnam dan Myanmar Juga Pernah Dapat Kekerasan dari Suporter Malaysia

Jumat, 22 November 2019 10:26 WIB
Editor: Juni Adi
© The Star
Suporter Vietnam diserang suporter Malaysia pada ajang Piala AFF 2014. Copyright: © The Star
Suporter Vietnam diserang suporter Malaysia pada ajang Piala AFF 2014.

INDOSPORT.COM - Ternyata bukan hanya suporter Timnas Indonesia saja yang pernah mendapat kekerasan dari suporter Malaysia. Suporter Vietnam dan Myanmar juga pernah merasakannya.

Publik pecinta sepak bola Tanah Air digegerkan dengan sebuah video pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum suporter Malaysia, terhadap suporter Timnas Indonesia baru-baru ini.

Dalam video itu yang tengah beredar luas di media sosial itu, terlihat seorang suporter Indonesia dipukul dan ditendang hingga terjatuh dan tak berdaya di jalan.

Usut punya usut, insiden itu terjadi sehari sebelum pertandingan antara Malaysia vs Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G di Stadion Bukit Jalil berlangsung, tepatnya Senin (18/11/19) lalu.

Korban yang diketahui bernama Fuad, menjelaskan kalau kejadian yang dialaminya itu terjadi saat dia dan rekannya hendak balik ke hotel di daerah Bukit Bintang menggunakan taksi online, pada pukul 02:00 pagi waktu setempat, usai mencari makan.

Namun ketika berada di jalan Alor, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi dicegat oleh sekelompok orang berbahaya melayu menggenakan baju berwarna kuning. 

Para korban diintrogasi dan diminta keluar, untuk menuju ke suatu tempat. Menolak mengikuti, korban ditarik keluar lalu dipukuli secara brutal. Bahkan sampai diwarnai penyeretan dan perampasan tas.

Insiden inipun menyita perhatian banyak pihak, salah satunya dari PSSI. Melalui Sekjen Ratu Tisha, pihaknya mengutuk kejadian yang dialami suporter Timnas Indonesia, dan siap menempuh jalur hukum.

"Di sini (saat Indonesia menjamu Malaysia, September lalu) gak ada suporter Malaysia yang kena pukul. Malah kita rawat," kata Ratu Tisha.

Lebih lanjut, Tisha mengatakan PSSI menunggu itikad baik dari federasi maupun pemerintah Malaysia untuk memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut agar tidak terjadi dikemudian hari.

"Nanti kita tunggu saja (permintaan maaf) atau itikad baiknya. Kami mengutuk hal demikian, pasti kami akan tindak lanjut tapi bukan berperang di media," tegasnya.

Suporter Malaysia Juga Pernah Menyerang Suporter Vietnam dan Myanmar

Insiden kericuhan yang melibatkan oknum suporter Malaysia, rupanya tidak hanya terjadi kali ini saja. Sebelumnya, suporter Vietnam dan Myanmar juga mengalami nasib serupa saat mendukung tim nasionalnya bermain di Malaysia.

Kejadian pertama terjadi pada leg pertama babak semifinal Piala AFF 2014. Kala itu, suporter tuan rumah Malaysia tidak terima timnya kalah dari Vietnam dengan skor 1-2.

Seperti dilaporkan media Vietnam, Zing.vn, di akhir babak kedua, Ultras Malaysia menyerang dengan brutal pendukung Vietnam yang sedang duduk menyaksikan timnya bertanding.

Dari foto-foto yang diunggah Zing.ve, situasi di tribun yang ditempati fans Vietnam sangat mencekam ketika Ultras Malaysia menyerbu.

Tampak seorang fans Vietnam kepalanya mengeluarkan darah, dan fans wanita menangis ketakutan. Petugas kepolisian kewalahan menghalau aksi Ultras Malaysia.

Tiga tahun berselang, kericuhan di sepak bola yang dilakukan oleh suporter Malaysia kembali terjadi. Kali ini dilakukan terhadap suporter Myanmar di peyisihan grup A cabang olahraga sepak bola SEA Games 2017.

© news.zing.vn
Supoter Myanmar babak belur usai mendapat serangan dari supoter Malaysia di ajang SEA Games 2017. Copyright: news.zing.vnSuporter Myanmar babak belur usai mendapat serangan dari suporter Malaysia di ajang SEA Games 2017.

Dalam sebuah foto yang beradar di media sosial, tampak beberapa wajah pendukung Myanmar babak belur dihajar oknum suporter Malaysia, usai pertandingan di luar Stadion Shah Alam.

Terkait insiden pengeroyokan yang sudah terjadi khususnya yang dialami oleh suporter Indonesia, Menpora Malaysia, Syed Saddiq sendiri sudah memberikan keterangan singkat lewat Twitter-nya, bahwa sudah meminta pihak kepolisian untuk mengusut dan menegakan keadilan bagi kedua belah pihak.