Bola Internasional

Polisi Malaysia: Suporter Indonesia Korban Perampokan, Tidak Ada Hubungannya dengan Sepak Bola

Minggu, 24 November 2019 13:40 WIB
Penulis: Rialdi | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Polis Diraja Malaysia (PDRM) menegaskan bahwa insiden suporter Indonesia di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia, tak ada kaitannya dengan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Timnas Malaysia vs Timnas Indonesia.

PDRM mengklaim seperti itu karena insiden suporter Indonesia tersebut terjadi sebelum pertandingan alias pada Selasa (19/11/19) pukul 02.00. Sementara pertandingan Malaysia vs Indonesia baru berlangsung pukul 20.30.

Selain itu, PDRM juga membantah bahwa suporter Indonesia yang dihajar oknum suporter Malaysia bukanlah pengeroyokan, melainkan perampokan karena paspor dan uang sang korban diambil.

"Seorang Indonesia yang diidentifikasi bernama Fuad Naji mengajukan laporan polisi sekitar pukul 8 pagi pada 19 November," kata Direktur Departemen Investigasi Kriminal PDRM Komisaris Polisi, Datuk Huzir Mohamed, dikutip dari The Stars.

"Ia mengklaim bahwa telah dipukuli dan dirampok oleh sekelompok orang sekitar pukul 02.00 di Bukit Bintang," lanjutnya.

"Korban kehilangan paspornya dan sejumlah uang tunai dalam insiden itu dan kami sedang menyelidiki kasus berdasarkan Bagian 392 dan 397 KUHP," imbuhnya.

Lebih lanjut, pihak PDRM belum bisa memastikan motif pengeroyokan tersebut. Pasalnya, suporter Indonesia yang menjadi korban pengeroyokan itu diklaim langsung pergi setelah membuat laporan.

"Petugas investigasi tidak dapat mengambil pernyataannya karena korban menghilang, setelah dia selesai mengajukan laporan, setelah dinasihati untuk mencari perawatan untuk luka-lukanya," ujar Datuk Huzir Mohamed.

Sampai saat ini, PDRM terus melakukan pengusutan. Selain pelaku pengeroyokan, PDRM juga akan mencari sang perekam video dan yang mengunggahnya ke media sosial.