In-depth

Kunci Sukses Bali United yang Sudah Dibangun Sejak Musim Lalu

Rabu, 4 Desember 2019 12:26 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Bali United mampu menjuarai Liga 1 2019 berkat kemampuannya mempertahankan pilar musim lalu. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Bali United mampu menjuarai Liga 1 2019 berkat kemampuannya mempertahankan pilar musim lalu.

INDOSPORT.COM - Kunci sukses Bali United menjuarai Liga 1 2019 ternyata sudah dibangun sejak musim lalu

Bali United mencatatkan hasil luar biasa pada musim ini. Gelar sudah dalam genggaman saat kompetisi masih menyisakan empat pertandingan. Mereka unggul jauh 17 poin di atas pesaing terdekat, Borneo FC.

Bali United kini mengoleksi 63 poin. Terbuka kesempatan untuk melewati pencapaian Bhayangkara FC saat menjuarai edisi 2017 lalu. Bila sukses menyapu tiga partai kandang, Bali United bisa mengakhiri laga dengan perolehan 72 poin.

Capaian ini terbilang luar biasa. Walau sempat mendapatkan hasil buruk sepanjang November kemarin, namun Bali United sudah tampil meyakinkan sejak awal musim. Keberhasilan ini seakan membayar kegagalan mereka menjadi juara pada musim 2017 lalu.

Bali United memang mempersiapkan musim ini dengan sangat baik. Di awal musim, mereka mendatangkan sosok-sosok kunci mulai dari pemain sampai pelatih. 

Selain mengontrak pelatih juara, Stefano Cugurra Teco, Bali United juga merekrut pemain-pemain berkualitas seperti Wilian Pachecho, Paulo Sergio, dan Brwa Nouri. 

Namun, sadarkah Anda sesungguhnya kunci kesuksesan Bali United sudah ada sejak musim lalu? 

Ya, Bali United adalah sebagian dari sedikit klub-klub Indonesia yang tak banyak lakukan bongkar pasang musim ini. Berbeda dengan pesaing mereka seperti Madura United dan Borneo, Bali United mempertahankan semua pilar-pilar pentingnya musim lalu. 

Mulai dari kiper Wawan Hendrawan, bek Ricky Fajrin, gelandang Stefano Lilipaly, Fadil Sausu, dan Yabes Roni, serta duo penyerang Irfan Bachdim dan Spasojevic. Maka tak heran jika sedang on fire, penampilan lini tengah dan depan Bali United benar-benar solid. 

Ya, stabilitas finansial menjadi alasan mengapa Bali United sanggup melakukan hal ini. Bali United jadi pioneer di era Liga Indonesia dalam hal kontrak panjang pemain.

Dimiliki oleh duo Tanuri, Bali United secara serius ingin menjelma menjadi klub profesional. Tak hanya sewa jangka stadion, mereka juga mampu mengontrak pemain lebih dari semusim.  

Stefano Lilipaly misalnya. Pemain blasteran Belanda ini dikontrak seala 3,5 tahun. Fano jadi pemain pertama yang dikontrak dengan durasi 3,5 tahun di Liga Indonesia. 

Setelah Stefano Lilipaly, ada nama-nama seperti Spasojevic, Irfan Bachdim, Wilian Pacheco, hingga Paulo Sergio yang dikontrak minimal dua tahun. Sementara pemain seperti Fadil Sausu mendapat perpanjangan kontrak. 

Sebagai tim yang sudah bermain selama dua tahun, tentu saja akan terbangun chemistry yang baik. Menjadi tugas yang mudah bagi pelatih selevel Stefano Cugurra Teco untuk meramu tim yang ada

Hal seperti ini pun wajib ditiru oleh klub-klub Liga 1 lainnya. Beruntung, sejumlah klub seperti Persija Jakarta juga mulai menerapkan hal ini. Baru-baru ini Marko Simic diberi perpanjang kontrak sampai tiga tahun. 

Pemberian kontrak panjang memang tak menjamin sebuah klub Liga 1 juara. Begitu pun juga dengan mempertahankan pilar-pilar tim. Namun setidaknya, hampir dipastikan kualitas tim tersebut akan bertambah di musim berikutnya.